medcom.id, Las Vegas: Dendam Manny Pacquiao atas Timothy Bradley, yang dipendam hampir dua tahun, akhirnya terbalas melalui pertarungan ulang yang berlangsung di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Ahad (13/4/2014). Pac-Man--julukan Pacquiao--menang dengan angka mutlak (116-112, 116-112, 118-110) dari 12 ronde pertarungannya dengan Bradley "Si Badai Gurun."
Selain mengembalikan gelar juara dunia kelas welter versi organisasi tinju dunia (WBO), Pac-Man juga menghapus memori kekalahan kontroversialnya dari Bradley di tempat yang sama pada 9 Juni 2012. Ini juga menjadi kemenangan kedua Pacquiao secara beruntun setelah dipukul KO Juan Manuel Marquez di penghujung 2012.
"Dia memberiku pertarungan yang hebat dan dia tidak mudah dilkalahkan. Tapi saya tahu, saya harus memberikan seusatu yang lebih di pertarungan ini dibandingkan dengan pertarungan yang pertama," kata Pac-Man mengomentari kemenangannya.
Petinju kebanggaan Filipina itu memang menunjukkan gaya pertarungan yang lebih agresif dibandingkan Bradley. Di usia yang sudah menginjak 35 tahun, Pac-Man masih mampu menjaga kecepatan dan kekuatan pukulannya. Hal itu terbukti dengan kesuksesan Pacquaio memojokkan Bradley ke tali ring meski belum berhasil memukul KO petinju tuan rumah tersebut.
Penampilan Pacquiao memang tidak kalah agresif dibandingkan pertemuan pertamanya dengan Bradley. Yang membedakannya hanyalah tidak ada keputusan kontroversial yang dikeluarkan juri. Puluhan ribu penonton yang memadati MGM Arena pun seperti berpihak kepada Pacquaio dengan teriakan "Manny, Manny, Manny" di setiap pukulan telak yang didaratkan Pac-Man.
"Saya mendengarkan saran dari tim saya untuk selalu mengangkat tangan saya dan menunggu waktu yang tepat. Tapi dia juga berhasil mendaratkan banyak pukulan yang beberapa kali mengenai saya, dia banyak melakukan hook panjang," ujar dia.
Meski mengaku puas dengan penampilan Pac-Man, freedie Roach, sang pelatih mengungkapkan petinju binaannya itu terkadang bertindak ceroboh saat menghadapi Bradley. Beberapa kali Pacquiao sempat terpojok oleh Bradley. Bahkan di ronde terakhir, pertarungan harus dihentikan sementara akibat pelipis kiri Pacquaio mengeluarkan darah.
medcom.id, Las Vegas: Dendam Manny Pacquiao atas Timothy Bradley, yang dipendam hampir dua tahun, akhirnya terbalas melalui pertarungan ulang yang berlangsung di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Ahad (13/4/2014). Pac-Man--julukan Pacquiao--menang dengan angka mutlak (116-112, 116-112, 118-110) dari 12 ronde pertarungannya dengan Bradley "Si Badai Gurun."
Selain mengembalikan gelar juara dunia kelas welter versi organisasi tinju dunia (WBO), Pac-Man juga menghapus memori kekalahan kontroversialnya dari Bradley di tempat yang sama pada 9 Juni 2012. Ini juga menjadi kemenangan kedua Pacquiao secara beruntun setelah dipukul KO Juan Manuel Marquez di penghujung 2012.
"Dia memberiku pertarungan yang hebat dan dia tidak mudah dilkalahkan. Tapi saya tahu, saya harus memberikan seusatu yang lebih di pertarungan ini dibandingkan dengan pertarungan yang pertama," kata Pac-Man mengomentari kemenangannya.
Petinju kebanggaan Filipina itu memang menunjukkan gaya pertarungan yang lebih agresif dibandingkan Bradley. Di usia yang sudah menginjak 35 tahun, Pac-Man masih mampu menjaga kecepatan dan kekuatan pukulannya. Hal itu terbukti dengan kesuksesan Pacquaio memojokkan Bradley ke tali ring meski belum berhasil memukul KO petinju tuan rumah tersebut.
Penampilan Pacquiao memang tidak kalah agresif dibandingkan pertemuan pertamanya dengan Bradley. Yang membedakannya hanyalah tidak ada keputusan kontroversial yang dikeluarkan juri. Puluhan ribu penonton yang memadati MGM Arena pun seperti berpihak kepada Pacquaio dengan teriakan "Manny, Manny, Manny" di setiap pukulan telak yang didaratkan Pac-Man.
"Saya mendengarkan saran dari tim saya untuk selalu mengangkat tangan saya dan menunggu waktu yang tepat. Tapi dia juga berhasil mendaratkan banyak pukulan yang beberapa kali mengenai saya, dia banyak melakukan hook panjang," ujar dia.
Meski mengaku puas dengan penampilan Pac-Man, freedie Roach, sang pelatih mengungkapkan petinju binaannya itu terkadang bertindak ceroboh saat menghadapi Bradley. Beberapa kali Pacquiao sempat terpojok oleh Bradley. Bahkan di ronde terakhir, pertarungan harus dihentikan sementara akibat pelipis kiri Pacquaio mengeluarkan darah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)