medcom.id, Jakarta: Menteri Keuangan M. Chatib Basri memperkirakan, negara-negara Asia akan menggantikan peran Amerika Serikat dan negara-negara Eropa sebagai penggerak utama ekonomi dunia. Menurut Chatib, hal itu akan terjadi dalam 10 hingga 15 tahun mendatang.
Menkeu menjelaskan, melihat apa yang telah terjadi saat krisis keuangan global tahun 2008 dan pada masa mendatang, dunia perlu menemukan keseimbangan baru. Beberapa penyesuaian harus dilakukan di negara-negara berkembang, termasuk juga di AS dan negara-negara Eropa.
“Kalau kita lihat pada masalah defisit transaksi berjalan dan juga fiscal deficit yang kronis dan akut, terutama di AS dan juga Eropa, saya percaya perlu adanya rebalancing. Saya bisa bayangkan, mungkin 10 hingga 15 tahun dari sekarang, AS perlu memperbaiki masalah current account-nya.” kata Chatib dalam acara Hadi Soesastro Policy Forum 2014 di Jakarta, Senin (9/6/2014).
Hal itu mengakibatkan adanya perubahan paradigma bahwa AS akan menjadi negara eksportir pada masa mendatang. “Mungkin saat ini kita tidak bisa membayangkannya, karena lokomotif perdagangan yang terbesar saat ini masih negara-negara maju, (yaitu) AS dan juga Eropa,” jelas Chatib.
Selain itu, lanjut Chatib, menilik pada masalah fiscal deficit yang dihadapi AS, hal tersebut berpeluang mengubah perilaku para konsumen/pelaku ekonomi AS menjadi lebih hemat (dari spender menjadi saver).
Hal serupa diperkirakan terjadi di Eropa. “Hal tersebut akan menimbulkan pertanyaan, siapa yang akan menjadi penggerak ekonomi dunia? Karena bukan lagi AS atau Eropa. Kita tidak lagi bisa mengharapkan AS dan Eropa akan tetap bisa menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dunia,” paparnya.
Oleh karena itu, menurut Chatib, Asialah yang akan menjadi penggerak utama ekonomi dunia pada masa mendatang. Hal tersebut didukung dengan beberapa potensi yang dimiliki Asia, seperti populasinya yang besar, bertambahnya kelas menengah, populasi penduduk usia mudanya, serta perekonomian yang bertumbuh. “Saya bisa bayangkan mungkin 10 hingga 15 tahun dari sekarang, peran Asia menjadi sangat krusial,” kata Chatib.
medcom.id, Jakarta: Menteri Keuangan M. Chatib Basri memperkirakan, negara-negara Asia akan menggantikan peran Amerika Serikat dan negara-negara Eropa sebagai penggerak utama ekonomi dunia. Menurut Chatib, hal itu akan terjadi dalam 10 hingga 15 tahun mendatang.
Menkeu menjelaskan, melihat apa yang telah terjadi saat krisis keuangan global tahun 2008 dan pada masa mendatang, dunia perlu menemukan keseimbangan baru. Beberapa penyesuaian harus dilakukan di negara-negara berkembang, termasuk juga di AS dan negara-negara Eropa.
“Kalau kita lihat pada masalah defisit transaksi berjalan dan juga
fiscal deficit yang kronis dan akut, terutama di AS dan juga Eropa, saya percaya perlu adanya
rebalancing. Saya bisa bayangkan, mungkin 10 hingga 15 tahun dari sekarang, AS perlu memperbaiki masalah
current account-nya.” kata Chatib dalam acara Hadi Soesastro Policy Forum 2014 di Jakarta, Senin (9/6/2014).
Hal itu mengakibatkan adanya perubahan paradigma bahwa AS akan menjadi negara eksportir pada masa mendatang. “Mungkin saat ini kita tidak bisa membayangkannya, karena lokomotif perdagangan yang terbesar saat ini masih negara-negara maju, (yaitu) AS dan juga Eropa,” jelas Chatib.
Selain itu, lanjut Chatib, menilik pada masalah
fiscal deficit yang dihadapi AS, hal tersebut berpeluang mengubah perilaku para konsumen/pelaku ekonomi AS menjadi lebih hemat (dari
spender menjadi
saver).
Hal serupa diperkirakan terjadi di Eropa. “Hal tersebut akan menimbulkan pertanyaan, siapa yang akan menjadi penggerak ekonomi dunia? Karena bukan lagi AS atau Eropa. Kita tidak lagi bisa mengharapkan AS dan Eropa akan tetap bisa menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dunia,” paparnya.
Oleh karena itu, menurut Chatib, Asialah yang akan menjadi penggerak utama ekonomi dunia pada masa mendatang. Hal tersebut didukung dengan beberapa potensi yang dimiliki Asia, seperti populasinya yang besar, bertambahnya kelas menengah, populasi penduduk usia mudanya, serta perekonomian yang bertumbuh. “Saya bisa bayangkan mungkin 10 hingga 15 tahun dari sekarang, peran Asia menjadi sangat krusial,” kata Chatib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DOR)