medcom.id, Jakarta: Guna mengatasi krisis listrik yang melanda beberapa wilayah Indonesia, pemerintah mempercepat proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Sumatra Utara.
PLTP yang pembangunannya sempat terhenti selama 20 tahun itu akan menjadi PLTP terbesar di Indonesia dan menghasilkan listrik berkapasitas 3x110 MW.
Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan PLTP Sarulla unit satu sudah bisa berproduksi pada 2016.
"Awalnya ditargetkan berproduksi 2018, tapi kita percepat jadi tahun 2016," ujar Rida usai di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2014).
PLTP yang dikelola oleh beberapa perusahaan dan salah satunya ialah PT Medco Geopower Sarulla dan Pertamina Geothermal Energi (PGE) itu akan mulai melakukan pengeboran pada Agustus 2014.
"Agustus 2014 mulai ngebor. Ada 34 sumur yang akan dibor. Sekarang lagi proses bersih-bersih lahan," jelas Rida. Agar proyek ini tidak mangkrak lagi, Rida menambahkan, pihaknya telah membentuk tim khusus yang mengawasi jalannya pembangunan.
"Ada tim kordinasi untuk mengawasi pengelolaan Sarulla. Tiap bulan pengembang wajib lapor progressnya ke ESDM. Kalau ada masalah, nanti kita duduk bareng. kita lihat masalahnya apa, lalu solusinya bagaimana," terang Rida.
Sebelumnya Wakil presiden Indonesia, Boediono memberikan apresiasi kepada kementrian ESDM yang berhasil melanjutkan kembali proyek pembangunan PLTP Sarulla.
Jika proyek tersebut selesai, diperkirakan dapat menghemat subsidi BBM sebesar US$1 juta/hari dan mengurangi emisi karbon sebanyak 1,5 juta ton/tahun.
medcom.id, Jakarta: Guna mengatasi krisis listrik yang melanda beberapa wilayah Indonesia, pemerintah mempercepat proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla di Sumatra Utara.
PLTP yang pembangunannya sempat terhenti selama 20 tahun itu akan menjadi PLTP terbesar di Indonesia dan menghasilkan listrik berkapasitas 3x110 MW.
Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan PLTP Sarulla unit satu sudah bisa berproduksi pada 2016.
"Awalnya ditargetkan berproduksi 2018, tapi kita percepat jadi tahun 2016," ujar Rida usai di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (5/6/2014).
PLTP yang dikelola oleh beberapa perusahaan dan salah satunya ialah PT Medco Geopower Sarulla dan Pertamina Geothermal Energi (PGE) itu akan mulai melakukan pengeboran pada Agustus 2014.
"Agustus 2014 mulai ngebor. Ada 34 sumur yang akan dibor. Sekarang lagi proses bersih-bersih lahan," jelas Rida. Agar proyek ini tidak mangkrak lagi, Rida menambahkan, pihaknya telah membentuk tim khusus yang mengawasi jalannya pembangunan.
"Ada tim kordinasi untuk mengawasi pengelolaan Sarulla. Tiap bulan pengembang wajib lapor progressnya ke ESDM. Kalau ada masalah, nanti kita duduk bareng. kita lihat masalahnya apa, lalu solusinya bagaimana," terang Rida.
Sebelumnya Wakil presiden Indonesia, Boediono memberikan apresiasi kepada kementrian ESDM yang berhasil melanjutkan kembali proyek pembangunan PLTP Sarulla.
Jika proyek tersebut selesai, diperkirakan dapat menghemat subsidi BBM sebesar US$1 juta/hari dan mengurangi emisi karbon sebanyak 1,5 juta ton/tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BEO)