Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Baru 50% RS Daerah Punya Alkes Lengkap Buat Tangani 4 Penyakit Katastropik

M Iqbal Al Machmudi • 25 Desember 2022 04:25
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan layanan empat penyakit katastropik jantung, stroke, ginjal, dan kanker dapat dilaksakan di seluruh rumah sakit Kabupaten/Kota di Indonesia. Saat ini, baru sekitar 50 persen rumah sakit kabupaten/kota memiliki alat kesehatan (Alkes) lengkap untuk keempat penyakit tersebut.
 
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya mengatakan ini merupakan langkah untuk mendekatkan akses layanan kesehatan rujukan kepada masyarakat Indonesia. Sekaligus, mengurangi beban pembiayaan kesehatan.
 
"Saat ini belum semua rumah sakit di Indonesia memiliki alat kesehatan lengkap untuk pengobatan penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi," kata Azhar, Sabtu, 24 Desember 2022.

Sebagai contoh untuk penyakit jantung, tidak semua provinsi memiliki rumah sakit dengan fasilitas untuk pasang ring di jantung. Dari 34 provinsi, yang bisa melakukan operasi pasang ring hanya 28 provinsi dan 22 provinsi yang bisa melakukan operasi jantung terbuka.
 
Ditargetkan 34 rumah sakit di seluruh provinsi pada 2024 bisa melayani penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi.
 

Baca: 83,54% Remaja Terproteksi Vaksin Covid-19 Dosis Kedua


Secara bertahap, Menkes Budi menargetkan 50 persen kabupaten/kota memiliki alat kesehatan lengkap untuk 4 penyakit tersebut. Alat kesehatan untuk pengobatan jantung dan stroke antara lain Echocardiography, CT-Scan, Cath lab, Set Kamar OK, IABP, Rotablator, IVUS-FFR, MRI, Mikroskop Neuro, Heart Lung Machine, dan OCT.
 
Sementara, untuk kanker terdiri dari Mammography, SPECT CT, Flowcytometer, IHK, Bronchoscopy, Brachiterapy, CUSA, LINAC, PET-CT, CT Simulator. Ada pula alat kesehatan untuk uronefrologi adalah Set endourology, ESWL, C-Am, USG Doppler, Video Urodynamic, Laser Holmium, Automated Peritoneal Dialysis, PCNL, URS, dan Tissue typing
 
Selain itu, dilengkapi alat kesehatan untuk ibu dan anak, berupa Mesin Anestesi, Patient Monitor, Ventilator, USG Fetomaternal, Inkubator Bayi, MALDI Tofs, Laser Ablation, HFOV, Mesin Nitrit Oxide, HFOT, dan HFNC.
 
Anggaran yang diperlukan untuk mengejar target 50 persen kabupaten/kota tersebut sebesar Rp3,55 triliun. Anggaran tersebut disalurkan ke daerah sehingga yang melakukan pembelian alat kesehatan adalah pemerintah daerah.
 
Ia menyebut sudah 55 persen alat kesehatan yang sudah sampai. Dari jumlah itu, ada alat yang sudah terpasang, ada juga alat yang dalam proses instalasi.
 
Adapun 4 persen alat batal dibeli karena kendala dari pihak supplier karena tidak siap, tidak bisa indent, katalog turun tayang, dan gagal lelang.
 
"Pemerintah mempercepat pengiriman barang dan administrasi pertanggungjawaban keuangan akhir tahun. Pemerintah juga segera melakukan penggantian merk untuk barang yang tidak tersedia," ujarnya.
 
Pemenuhan alat kesehatan ini merupakan langkah konkret transformasi kesehatan terkait layanan rujukan. Transformasi ini dimulai dengan mengatasi penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia yakni penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan