Jakarta: Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen memperkuat pertahanan negara, salah satunya melalui aspek militer. Hal tersebut dilakukan PT Pindad dengan menggandeng swasta untuk memproduksi senjata api (senpi) lokal berkualitas internasional.
Pihak swasta yang digandeng yakni PT Dwimitra Pasifik Internasional. "Berkolaborasi dengan PT Pindad memproduksi berbagai jenis senjata api bela diri dan olahraga dengan kualitas internasional," ujar CEO Dwimitra Pasifik Guntur Muchtar melalui keterangan tertulis, Kamis, 3 November 2022.
Pihaknya ikut memformulasikan desain dan suku cadang untuk senjata api bela diri. Rincian senpi yakni Defender kaliber 7,65mm Single Stack hingga Cyclone 9mm PCC Class.
"Berbagai jenis senjata api tersebut memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 50 persen," ujar Guntur.
Hal tersebut disampaikan usai MoU dengan PT Pindad di sela Indodefense 2022. Menurut dia, berbagai senjata api tersebut memiliki berbagai keunggulan.
Guntur mengatakan desain senpi modular yang populer dan dapat dimodifikasi sesuai kegunaan. Kemudian, memiliki akurasi yang presisi karena dibuat dengan ketelitian tinggi.
"Dengan memberikan kualitas terbaik, diharapkan dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat merindukan produk senjata api lokal dengan kualitas internasional," kata Guntur.
Menurut dia, berbagai produk senjata api ini disebut sebagai game changer. Sebab, akan mengubah dominasi penggunaan senjata api impor.
"Tak menutup kemungkinan kedepannya senjata api ini juga bisa dijual di pasar internasional," kata Guntur.
Dia menegaskan kolaborasi BUMN dengan pihaknya sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo. Terutama, dalam mengutamakan TKDN.
Jakarta: Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen memperkuat pertahanan negara, salah satunya melalui aspek militer. Hal tersebut dilakukan
PT Pindad dengan menggandeng swasta untuk memproduksi senjata api (senpi) lokal berkualitas internasional.
Pihak swasta yang digandeng yakni PT Dwimitra Pasifik Internasional. "Berkolaborasi dengan PT Pindad memproduksi berbagai jenis
senjata api bela diri dan olahraga dengan kualitas internasional," ujar CEO Dwimitra Pasifik Guntur Muchtar melalui keterangan tertulis, Kamis, 3 November 2022.
Pihaknya ikut memformulasikan desain dan suku cadang untuk senjata api bela diri. Rincian senpi yakni Defender kaliber 7,65mm Single Stack hingga Cyclone 9mm PCC Class.
"Berbagai jenis senjata api tersebut memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (
TKDN) mencapai 50 persen," ujar Guntur.
Hal tersebut disampaikan usai MoU dengan PT Pindad di sela Indodefense 2022. Menurut dia, berbagai senjata api tersebut memiliki berbagai keunggulan.
Guntur mengatakan desain senpi modular yang populer dan dapat dimodifikasi sesuai kegunaan. Kemudian, memiliki akurasi yang presisi karena dibuat dengan ketelitian tinggi.
"Dengan memberikan kualitas terbaik, diharapkan dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat merindukan produk senjata api lokal dengan kualitas internasional," kata Guntur.
Menurut dia, berbagai produk senjata api ini disebut sebagai game changer. Sebab, akan mengubah dominasi penggunaan senjata api impor.
"Tak menutup kemungkinan kedepannya senjata api ini juga bisa dijual di pasar internasional," kata Guntur.
Dia menegaskan kolaborasi BUMN dengan pihaknya sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo. Terutama, dalam mengutamakan TKDN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)