Jakarta: Pemerintah Indonesia bakal menjadikan wisma atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat penanganan virus korona (covid-19) mulai Sabtu, 21 Maret 2020. Wisma Atlet disebut bisa menampung hingga 15 ribu pasien.
"Wisma Atlet Kemayoran siap dijadikan rumah sakit darurat covid-19 dan sebagai rumah isolasi pada nanti, Sabtu (21 Maret) malam," kata Jokowi dalam telekonferensi di Istana Bogor, Jumat, 20 Maret 2020.
Jokowi juga memerintahkan seluruh kementerian, lembaga, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminjamkan bangunan pusat pendidikan dan latihan (pusdiklat) mereka sebagai lokasi isolasi. Ini menjadi opsi terakhir bila rumah sakit rujukan tidak mampu menangani lonjakan pasien.
"Saya melihat daerah sudah menyiapkan rumah sakit, tapi saya sudah sampaikan ke Mendagri (Tito Karnavian) untuk juga menyiapkan gedung-gedung yang mungkin bisa dipakai untuk karantina kalau memang RS tidak mencukupi," ungkap dia.
Baca: Indonesia Pesan Dua Juta Avigan untuk Pasien Korona
Jokowi menjelaskan pembangunan rumah sakit khusus korona di Pulau Galang, Kepulauan Riau, baru diproyeksikan rampung besok. Rumah sakit ini akan dilengkapi dengan ruang observasi yang bisa menampung 500 tempat tidur. Ruang observasi berbentuk seperti barak. Satu barak terdiri dari enam hingga delapan tempat tidur.
Selain ruang observasi, terdapat juga ruang isolasi yang dibangun untuk sekitar 50 orang. Rinciannya, 30 kamar Intensive Care Unit (ICU) untuk perawatan lebih intensif dan 20 kamar non ICU. Kepala Negara menjamin seluruh peralatan sesuai standar yang berlaku.
"Saya akan menggerakkan semua kekuatan pemerintah dan negara untuk mengatasi kesulitan ini baik permasalahan kesehatan dan sosial ekonomi yang mengikutinya," ucap Jokowi.
Jakarta: Pemerintah Indonesia bakal menjadikan wisma atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat penanganan virus korona (covid-19) mulai Sabtu, 21 Maret 2020. Wisma Atlet disebut bisa menampung hingga 15 ribu pasien.
"Wisma Atlet Kemayoran siap dijadikan rumah sakit darurat covid-19 dan sebagai rumah isolasi pada nanti, Sabtu (21 Maret) malam," kata Jokowi dalam telekonferensi di Istana Bogor, Jumat, 20 Maret 2020.
Jokowi juga memerintahkan seluruh kementerian, lembaga, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminjamkan bangunan pusat pendidikan dan latihan (pusdiklat) mereka sebagai lokasi isolasi. Ini menjadi opsi terakhir bila rumah sakit rujukan tidak mampu menangani lonjakan pasien.
"Saya melihat daerah sudah menyiapkan rumah sakit, tapi saya sudah sampaikan ke Mendagri (Tito Karnavian) untuk juga menyiapkan gedung-gedung yang mungkin bisa dipakai untuk karantina kalau memang RS tidak mencukupi," ungkap dia.
Baca:
Indonesia Pesan Dua Juta Avigan untuk Pasien Korona
Jokowi menjelaskan pembangunan rumah sakit khusus korona di Pulau Galang, Kepulauan Riau, baru diproyeksikan rampung besok. Rumah sakit ini akan dilengkapi dengan ruang observasi yang bisa menampung 500 tempat tidur. Ruang observasi berbentuk seperti barak. Satu barak terdiri dari enam hingga delapan tempat tidur.
Selain ruang observasi, terdapat juga ruang isolasi yang dibangun untuk sekitar 50 orang. Rinciannya, 30 kamar
Intensive Care Unit (ICU) untuk perawatan lebih intensif dan 20 kamar non ICU. Kepala Negara menjamin seluruh peralatan sesuai standar yang berlaku.
"Saya akan menggerakkan semua kekuatan pemerintah dan negara untuk mengatasi kesulitan ini baik permasalahan kesehatan dan sosial ekonomi yang mengikutinya," ucap Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)