Ilustrasibukain televisi digital. Medcom.idJANGAN DI
Ilustrasibukain televisi digital. Medcom.idJANGAN DI

Penyediaan Internet di Indonesia Tak Maksimal Tanpa Digitalisasi

Cindy • 23 Juli 2020 20:12
Jakarta: CEO Media Group, Mirdal Akib, mengatakan kecepatan transmisi data internet (broadband) yang dimiliki Indonesia tak dapat digunakan maksimal meski teknologi yang disediakan terus berkembang. Ini akibat digitalisasi nasional mengalami kemunduran.
 
"Ibarat, kita punya mobil Ferrari (teknologi) tapi jalanannya (broadband internet) di gang. Kita punya smartphone (telepon pintar) tapi tidak bisa maksimal penggunaannya," kata Mirdal dalam webinar PMII, Kamis, 23 Juli 2020.
 
Mirdal menyayangkan penggunaan smartphone hanya dapat dimaksimalkan bila digunakan di negara tetangga seperti Singapura dan Korea Selatan. Sebab, kedua negara tersebut telah melakukan digitalisasi atau analog switch off (ASO).

ASO adalah perubahan penyiaran televisi analog menjadi televisi digital. Penyiaran satu televisi analog umumnya menggunakan 8 Megahertz (MHz).
 
Frekuensi dapat diefisiensi bila diubah menjadi televisi digital. Sebab, 8 MHz dapat menampung penyiaran hingga 12 televisi digital.
 
"Digitalisasi televisi bisa memberi kontribusi besar untuk masyarakat. Sisa frekuensi dapat digunakan untuk kepentingan lain seperti akses internet," ujar Mirdal.
 
Selain itu, digitalisasi televisi juga menguntungkan industri penyiaran. Sebab industri penyiaran tak perlu lagi membangun antena serta tower transmisi yang membutuhkan modal tak sedikit.
 
Mirdal yakin hampir seluruh televisi nasional sudah siap berpindah ke digital. Hanya saja migrasi tersebut terganjal Rancangan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Penyiaran, yang pembahasannya tak kunjung rampung di DPR.
 
Bisa-bisa, kata dia, industri penyiaran Indonesia tergantikan oleh penyiaran dari luar negeri yang telah memanfaatkan digitalisasi. Serta kalah dari over the top (OTT) seperti Youtube, Netflix dan VIU, maupun televisi kabel dan televisi satelit.  
 
"Kalau tidak akan selesai, disrupsi pertelevisian. Alhasil kita tiap hari akan mengonsumsi bukan dari nasional tapi konten luar negeri," tutur Mirdal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan