Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 merangkum 40 besar kabupaten/kota dengan jumlah kasus kumulatif terbanyak se-Indonesia per Minggu, 23 Agustus 2020. Kota Surabaya, Jawa Timur, berada di posisi puncak.
"Kota Surabaya di posisi pertama," kata anggota Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah melalui akun YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) TV, Rabu, 26 Agustus 2020.
Menurut dia, peringkat 2 sampai 10 dari 40 kabupaten/kota itu yakni Jakarta Pusat, Kota Semarang, Kota Makassar, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Medan. Masuknya Sidoarjo ke daftar ini membuat Dewi heran.
"Sidoarjo ini yang perlu kita evaluasi juga ada apa di sana. Bahkan mengalahkan perkotaan lainnya," ujar Dewi.
Dewi tak menjelaskan detail data jumlah kasus tiap lokasi tersebut. Namun, dari data yang dihimpun Medcom.id, per 23 Agustus 2020, Kota Surabaya mengalami lonjakan kasus kumulatif menjadi 11.446 kasus konfirmasi.
Pada waktu yang sama, DKI Jakarta yang memiliki lima kota dalam daftar 10 besar ini memiliki kasus kumulatif mencapai 33.636. Dari angka itu, rata-rata kasus kumulatif lima kota serta Kepulauan Seribu di DKI sekitar 5.606 kasus.
Kota Makassar di posisi 4 mencatatkan 6.629 kasus kumulatif pada 23 Agustus 2020. Kabupaten Sidoarjo yang berada di posisi 9 dilanda 4.644 kasus virus covid-19. Di Medan, kasus kumulatif mencapai 3.533 kasus.
Dia menjelaskan tren penambahan jumlah kasus covid-19 sejatinya lebih tinggi di kota dibandingkan di kabupaten. Sebanyak 98 kota menyumbangkan 93.953 kasus, sedangkan 416 kabupaten menyumbangkan 50.415 kasus.
Sementara itu, posisi tertinggi terkait jumlah kumulatif kasus kematian penduduk juga ditempati Kota Surabaya. Kabupaten Sidoarjo dan Gresik tercatat masuk 10 besar penyumbang angka kematian akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, tersebut.
Dewi menjelaskan faktor kerentanan kabupaten atau kota terhadap covid-19 dipengaruhi sejumlah hal, salah satunya jumlah penduduk. Sementara itu, penduduk di kota maupun kabupaten bervariasi.
Baca: Empat Kelompok Masyarakat yang Diprioritaskan Dapat Vaksin Covid-19
Jumlah penduduk di kota jelas lebih banyak dibanding kabupaten. Dengan begitu, kerentanan penularan di kota lebih tinggi lantaran dipengaruhi area tak terlalu luas dan kepadatan penduduknya.
Kemudian aktivitas penduduk di kota lebih banyak. Fasilitas hiburan yang membuat orang berkumpul lebih banyak ditemukan di kota.
"Kalau di desa rumah satu dengan yang lain berjauhan di kabupaten. Sementara di kota memang jauh lebih padat aktivitasnya," ujar Dewi.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 merangkum 40 besar kabupaten/kota dengan jumlah kasus kumulatif terbanyak se-Indonesia per Minggu, 23 Agustus 2020. Kota Surabaya, Jawa Timur, berada di posisi puncak.
"Kota Surabaya di posisi pertama," kata anggota Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah melalui akun
YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) TV, Rabu, 26 Agustus 2020.
Menurut dia, peringkat 2 sampai 10 dari 40 kabupaten/kota itu yakni Jakarta Pusat, Kota Semarang, Kota Makassar, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Medan. Masuknya Sidoarjo ke daftar ini membuat Dewi heran.
"Sidoarjo ini yang perlu kita evaluasi juga ada apa di sana. Bahkan mengalahkan perkotaan lainnya," ujar Dewi.
Dewi tak menjelaskan detail data jumlah kasus tiap lokasi tersebut. Namun, dari data yang dihimpun
Medcom.id, per 23 Agustus 2020, Kota Surabaya mengalami lonjakan kasus kumulatif menjadi 11.446 kasus konfirmasi.
Pada waktu yang sama, DKI Jakarta yang memiliki lima kota dalam daftar 10 besar ini memiliki kasus kumulatif mencapai 33.636. Dari angka itu, rata-rata kasus kumulatif lima kota serta Kepulauan Seribu di DKI sekitar 5.606 kasus.
Kota Makassar di posisi 4 mencatatkan 6.629 kasus kumulatif pada 23 Agustus 2020. Kabupaten Sidoarjo yang berada di posisi 9 dilanda 4.644 kasus virus covid-19. Di Medan, kasus kumulatif mencapai
3.533 kasus.