Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau pergerakan pemanasan global di Tanah Air. BMKG memprediksi suhu udara di pulau-pulau Indonesia mengalami kenaikan akibat pemanasan global.
"Jadi, 1850-2100 diprediksi kalau tidak ada mitigasi yang tepat, maka kenaikan suhu udara di Indonesia mencapai 3 derajat celsius di pulau-pulau besar Indonesia," kata Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers daring, Kamis, 26 Agustus 2021.
Dwikorita mengatakan saat ini kenaikan suhu udara di pulau-pulau Indonesia mencapai sekitar 1 derajat celsius. Kenaikan itu dinilai sudah membuat cuaca iklim di Indonesia tidak karuan.
"Bayangkan kalau sampai 3 derajat itu mau seperti apa? Contoh menjadi tidak karuan atau kacau itu suhu muka air laut semakin meningkat. Sampai saat ini sudah mencapai 29 derajat celsius yang kurang lebih harusnya sekitar 26 derajat celsius," papar Dwikorita.
Dwikorita menyebut kenaikan suhu udara di pulau-pulau besar Indonesia juga bisa mengakibatkan cuaca ekstrem. Yakni sering terjadi siklon tropis atau badai tropis, seperti badai seroja.
"Intensitasnya semakin meningkat, durasinya semakin panjang, frekuensinya semakin sering," ungkap Dwikorita.
(Baca: Gas Rumah Kaca di Indonesia Alami Tren Peningkatan)
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) memantau pergerakan pemanasan global di Tanah Air. BMKG memprediksi suhu udara di pulau-pulau Indonesia mengalami kenaikan akibat
pemanasan global.
"Jadi, 1850-2100 diprediksi kalau tidak ada mitigasi yang tepat, maka kenaikan suhu udara di Indonesia mencapai 3 derajat celsius di pulau-pulau besar Indonesia," kata Kepala BMKG Dwikorita dalam konferensi pers daring, Kamis, 26 Agustus 2021.
Dwikorita mengatakan saat ini kenaikan suhu udara di pulau-pulau Indonesia mencapai sekitar 1 derajat celsius. Kenaikan itu dinilai sudah membuat cuaca iklim di Indonesia tidak karuan.
"Bayangkan kalau sampai 3 derajat itu mau seperti apa? Contoh menjadi tidak karuan atau kacau itu suhu muka air laut semakin meningkat. Sampai saat ini sudah mencapai 29 derajat celsius yang kurang lebih harusnya sekitar 26 derajat celsius," papar Dwikorita.
Dwikorita menyebut kenaikan suhu udara di pulau-pulau besar Indonesia juga bisa mengakibatkan cuaca ekstrem. Yakni sering terjadi siklon tropis atau badai tropis, seperti badai seroja.
"Intensitasnya semakin meningkat, durasinya semakin panjang, frekuensinya semakin sering," ungkap Dwikorita.
(Baca:
Gas Rumah Kaca di Indonesia Alami Tren Peningkatan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
