Ilustrasi. medcom.id
Ilustrasi. medcom.id

Waspada! Libur Nataru Bisa Jadi Pintu Gerbang Varian Delta Plus AY.4.2

Adri Prima • 03 November 2021 13:45
Jakarta: Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdaline Pane mendorong pemerintah untuk mewaspadai masuknya varian virus SARS CoV-2 jenis baru, yaitu Delta Plus AY.4.2. 
 
Apalagi, tidak lama lagi akan ada momen libur Natal dan Tahun Baru yang kemungkinan besar dimanfaatkan wisatawan lokal dan asing berlibur ke Indonesia, khususnya destinasi-destinasi favorit seperti Pulau Bali. 
 
Masdaline Pane mengatakan kalau dirinya tidak terlalu fokus dalam mobilitas. Namun yang paling dikhawatirkan dari varian Delta Plus adalah penyebarannya yang sangat cepat dibandingkan varian Delta. 

"Kalau saya bukan mengkhawatirkan mobilitasnya, tapi varian barunya. Varian Delta Plus AY.4.2 menularnya lebih besar dari varian Delta," kata Masdaline Pane di Jakarta, Selasa, 2 November 2021.
 
Oleh karena itu, ia berpendapat tes, skrining, dan karantina pada kedatangan orang dari luar negeri perlu diperketat.
 
Masdalina menambahkan, varian Delta Plus juga lebih berbahaya dibandingkan Varian Mu yang masuk kategori variant of interest. Sedangkan varian Delta Plus AY.4.2 masuk variant of concern seperti varian Delta yang menyebabkan lonjakan kasus covid-19 gelombang kedua pada Juli dan Agustus 2021. 

Pengurangan masa karantina wisatawan asing

Pengurangan masa karantina wisatawan asing yang kini dikurangi menjadi tiga hari juga menghadirkan kekhawatiran akan penyebaran varian Delta Plus. 
 
Satgas Penanganan Covid-19 mengeluarkan kebiijakan baru bagi pelancong dari luar negeri. Kini, para pelaku perjalanan internasional hanya wajib menjalani masa karantina tiga hari. 
 
Pengurangan masa karantina pelancong luar negeri tertuang di adendum Surat Edaran (SE) Satgas Nomor 20 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19.
 
Namun, karantina tiga hari bagi wisatawan asing hanya diperuntukkan kepada mereka yang telah menerima dua kali dosis vaksin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan