Jakarta: Vaksin covid-19 kedaluwarsa rata-rata ditemukan di daerah. Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane, menilai vaksin kedaluwarsa ini terjadi akibat dua faktor.
Pertama, manajemen vaksin yang buruk. Dan kedua, manajemen distribusi yang tak merata. Dia mencontohkan kejadian vaksinasi kedaluwarsa yang ditemukan di Polewali Mandar, Sulawesi Selatan. Vaksin yang kedaluwarsanya pada Mei 2021 bahkan masih belum terpakai hingga November 2021.
"Artinya, vaksin terlalu lama disimpan. Mereka tidak menggunakan mekanisme first in first out (FIFO), sehingga ditemukan ratusan yang kedaluwarsa,” kata Kepala Bidang Pengembangan Profesi PAEI, Masdalina Pane, dalam tayangan Metro Siang, Metro TV, Rabu, 17 November 2021.
Baca: Di Polewali Mandar, Vaksin AstraZeneca, Sinovac, dan Moderna Malah Kedaluwarsa
Masdelina juga menjelaskan bahwa manajemen vaksin memang butuh perencanaan yang baik. Alasannya, satu vial vaksin jika telah dibuka harus digunakan untuk 10 orang. Sehingga, jika kurang dari 10 orang dan lewat dari enam jam, maka vaksin tidak dapat digunakan lagi.
Masdelina menilai program vaksinasi yang dilakukan TNI-Polri dan pemerintah memiliki efektivitas yang baik dalam menjangkau masyarakat yang ingin divaksin.
"TNI-Polri maupun BIN memiliki keleluasaan dalam mobilitas, tetapi memang utuh effort yang lebih besar," kata dia. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Jakarta: Vaksin covid-19
kedaluwarsa rata-rata ditemukan di daerah. Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane, menilai vaksin
kedaluwarsa ini terjadi akibat dua faktor.
Pertama, manajemen vaksin yang buruk. Dan kedua, manajemen distribusi yang tak merata. Dia mencontohkan kejadian vaksinasi kedaluwarsa yang ditemukan di Polewali Mandar, Sulawesi Selatan. Vaksin yang kedaluwarsanya pada Mei 2021 bahkan masih belum terpakai hingga November 2021.
"Artinya, vaksin terlalu lama disimpan. Mereka tidak menggunakan mekanisme first in first out (FIFO), sehingga ditemukan ratusan yang kedaluwarsa,” kata Kepala Bidang Pengembangan Profesi PAEI, Masdalina Pane, dalam tayangan Metro Siang,
Metro TV, Rabu, 17 November 2021.
Baca:
Di Polewali Mandar, Vaksin AstraZeneca, Sinovac, dan Moderna Malah Kedaluwarsa
Masdelina juga menjelaskan bahwa manajemen vaksin memang butuh perencanaan yang baik. Alasannya, satu vial vaksin jika telah dibuka harus digunakan untuk 10 orang. Sehingga, jika kurang dari 10 orang dan lewat dari enam jam, maka vaksin tidak dapat digunakan lagi.
Masdelina menilai program vaksinasi yang dilakukan TNI-Polri dan pemerintah memiliki efektivitas yang baik dalam menjangkau masyarakat yang ingin divaksin.
"TNI-Polri maupun BIN memiliki keleluasaan dalam mobilitas, tetapi memang utuh effort yang lebih besar," kata dia.
(Imanuel Rymaldi Matatula) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)