Masih ada syarat yang belum terpenuhi seperti umur maupun ijazah. "Nah itu yang harus kami kejar dengan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Imam di Kompleks Istana Kepresiden, Jakarta, Senin 2 Oktober 2017.
Imam memandang harus ada sejenis home schooling untuk atlet pelatnas. Atlet bakal tetap bisa mendapat ijazah atau pengakuan pendidikan tanpa harus ikut sekolah atau kuliah reguler.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Tanpa itu (ijazah), maka masa depan mereka kalau kemudian menyesuaikan dengan aturan itu maka akan ada kesulitan. Nah ini yang sedang jadi konsentrasi kita," ujar Imam.
Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. Menurut dia, pihaknya tak bisa serta merta menyodorkan nama-nama peraih mendali emas otomatis menjadi PNS bila tak memenuhi syarat.
Tapi, ia berjanji mencari solusi lain agar masa depan atlet berprestasi tetap terjamin. Ia akan berkoordinasi dengan Imam Nahrawi dan Menteri Pendayagunaan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur untuk mengakomodasi atlet berprestasi baik menjadi PNS atau bekerja di salah satu perusahaan BUMN.
"Intinya adalah karena ini memang khusus, jadi enggak bisa juga semua mekanisme administrasi yang harus dilakukan secara rutin atau biasa itu dilampaui oleh para atlet para games. Karena memang nanti bagaimana caranya saya minta Menpora koordinasi MenPAN-RB," kata Puan.