Menurut JK, susunan kabinet merupakan bagian dari partai politik (parpol) yang kekuasaannya diatur dalam sebuah pembicaraan dari nonpartai.
"Banyak yang pintar-pintar (dari parpol) dari segi waktu pernah terjadi presiden dan wakil presiden (kabinet) ketua partai semua," jelas JK saat diwawancara di kediamannya, jalan Brawijaya nomor 6, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2014).
JK memberikan tiga contoh saat mendiang Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid kemudian Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi presiden, menggunakan orang dari partai di dalam kabinet.
"Waktu saya dengan pak SBY, itu semua partai kepemimpinan tidak masalah," jelasnya.
JK menegaskan, seharusnya hal tersebut tidak dikotak-kotakkan antara orang parpol dan nonpartai. Menurutnya, tidak juga dari nonpartai lebih baik dari parpol.
"Siapa yang mengatakan lebih baik katakanlah lebih baik, Di PKB ada yang lebih baik di NasDem banyak yang pintar-pintar, " tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id