medcom.id, Jakarta: Junita, 34, dan Wildan, 3, sengaja ikut pesawat Hercules C-130 milik TNI AU untuk mudik ke Natuna, Kepulauan Riau. Istri dan anak Serda Amir Asmono Abdullah itu tadinya akan menaiki pesawat komersil.
Namun karena ada tawaran, Junita atas seizin suaminya, memutuskan untuk terbang dengan Hercules. Junita dan Wildan berniat merayakan lebaran di kampung halamannya itu. Mereka sudah jauh-jauh hari merencanakan keberangkatannya. Karena, lebaran tahun depan Junita harus ikut Amir pindah tugas ke Ternate, Maluku Utara.
Serda Amir sempat mengantar keduanya berangkat menaiki pesawat nahas tersebut pada Selasa, 30 Juni pagi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Niat awal (Junita dan Wildan) mau mudik ke Natuna naik pesawat komersil, tapi dikabarin sama salah satu keluarganya kalau bisa ikut Hercules," jelas Iswanto, tetangga depan rumah Serda Amir saat ditemui di Kompeks TNI AL Dewa Kembar Jalan Kyai Jalak B 169 RT 08/01, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (1/7/2015).
"Jadi, kemarin itu Bu Junita itu bisa naik Hercules karena ada saudara Pak Amir di TNI AU. Lalu, sepertinya itu juga tiketnya tidak bayar," sambungnya.
Tetangga Serda Amir lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan, jika sebelum meninggal Junita kerap bertingkah aneh. "Jadi sempat waktu itu Ibu Junita pernah bilang 'mau muter-muter kompleks dulu, sebelum pergi terakhir kali ke Natuna'," ujarnya menirukan Junita.
Iswanto juga menimpali, jika sebelum pergi ke Natuna, Junita sempat berpamitan kepada keluarga dan kerabat dekatnya. "Pak Amir cerita, katanya waktu itu istrinya sempat menelepon kerabatnya pamitan dan minta maaf untuk lebaran terakhir kali di Natuna," tutur dia.
"Pokoknya nuansa pas menelepon berbeda dari biasanya. Nuansa pamit untuk selamanya," kata Iswanto.
medcom.id, Jakarta: Junita, 34, dan Wildan, 3, sengaja ikut pesawat Hercules C-130 milik TNI AU untuk mudik ke Natuna, Kepulauan Riau. Istri dan anak Serda Amir Asmono Abdullah itu tadinya akan menaiki pesawat komersil.
Namun karena ada tawaran, Junita atas seizin suaminya, memutuskan untuk terbang dengan Hercules. Junita dan Wildan berniat merayakan lebaran di kampung halamannya itu. Mereka sudah jauh-jauh hari merencanakan keberangkatannya. Karena, lebaran tahun depan Junita harus ikut Amir pindah tugas ke Ternate, Maluku Utara.
Serda Amir sempat mengantar keduanya berangkat menaiki pesawat nahas tersebut pada Selasa, 30 Juni pagi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
"Niat awal (Junita dan Wildan) mau mudik ke Natuna naik pesawat komersil, tapi dikabarin sama salah satu keluarganya kalau bisa ikut Hercules," jelas Iswanto, tetangga depan rumah Serda Amir saat ditemui di Kompeks TNI AL Dewa Kembar Jalan Kyai Jalak B 169 RT 08/01, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (1/7/2015).
"Jadi, kemarin itu Bu Junita itu bisa naik Hercules karena ada saudara Pak Amir di TNI AU. Lalu, sepertinya itu juga tiketnya tidak bayar," sambungnya.
Tetangga Serda Amir lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan, jika sebelum meninggal Junita kerap bertingkah aneh. "Jadi sempat waktu itu Ibu Junita pernah bilang 'mau muter-muter kompleks dulu, sebelum pergi terakhir kali ke Natuna'," ujarnya menirukan Junita.
Iswanto juga menimpali, jika sebelum pergi ke Natuna, Junita sempat berpamitan kepada keluarga dan kerabat dekatnya. "Pak Amir cerita, katanya waktu itu istrinya sempat menelepon kerabatnya pamitan dan minta maaf untuk lebaran terakhir kali di Natuna," tutur dia.
"Pokoknya nuansa pas menelepon berbeda dari biasanya. Nuansa pamit untuk selamanya," kata Iswanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
