medcom.id, Jakarta: Ayah Letda Kal Bayu Perdana, Mayor Tek Ubaidillah, mengaku tak memiliki firasat apapun saat mengantarkan anaknya ke kantor Dinas Angkutan Angkatan Udara (DAAU) Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdakusuma, Jakarta Timur. Namun, firasat itu ternyata muncul dari sang adik dari Letda Bayu.
Ubaidillah mengungkapkan, anak keduanya itu sempat mencium bau hangus setelah mengantarkan kakaknya. Saat itu, Letda Bayu akan kembali bertugas di Natuna.
"Tapi saat saya balik, saat itu anak saya mencium kok bau hangus, kok bau kebakaran," kata Ubaidillah menuturkan cerita anak keduanya di Pemakaman Roudlatul Jannah, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2015).
Kemudian, ia pun mencoba mengecek keadaan mobilnya. Namun, tak ditemukan adanya bau hangus atau adanya kebakaran seperti yang dimaksud anaknya tersebut.
"Saya bilang mungkin jendelanya belum tertutup. Tapi dia bilang ini baunya beda. Terus saya turun, saya cek tidak ada apa-apa," ujar dia.
Ia baru menyadari bau hangus yang dimaksud anak keduanya setelah melihat berita pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan. Pesawat yang ditumpangi anak pertamanya mengalami kecelakaan.
"Saat saya lihat di tv, ternyata yang terjatuh ada anak kami. Sudah 100 persen korban dievakuasi dan tidak ada yang selamat, saya yakin di situ ada anak saya jadi terjawab sudah. Bau hangus itu akhirnya dijawab," kata dia.
Letda Kal Bayu Perdana merupakan satu dari ratusan penumpang pesawat Hercules yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa 30 Juni. Pesawat membawa 12 kru dan ratusan penumpang terdiri dari anggota TNI dan warga sipil. TNI Angkatan Udara memastikan korban tewas dalam kecelakaan tersebut 122 orang.
medcom.id, Jakarta: Ayah Letda Kal Bayu Perdana, Mayor Tek Ubaidillah, mengaku tak memiliki firasat apapun saat mengantarkan anaknya ke kantor Dinas Angkutan Angkatan Udara (DAAU) Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdakusuma, Jakarta Timur. Namun, firasat itu ternyata muncul dari sang adik dari Letda Bayu.
Ubaidillah mengungkapkan, anak keduanya itu sempat mencium bau hangus setelah mengantarkan kakaknya. Saat itu, Letda Bayu akan kembali bertugas di Natuna.
"Tapi saat saya balik, saat itu anak saya mencium kok bau hangus, kok bau kebakaran," kata Ubaidillah menuturkan cerita anak keduanya di Pemakaman Roudlatul Jannah, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2015).
Kemudian, ia pun mencoba mengecek keadaan mobilnya. Namun, tak ditemukan adanya bau hangus atau adanya kebakaran seperti yang dimaksud anaknya tersebut.
"Saya bilang mungkin jendelanya belum tertutup. Tapi dia bilang ini baunya beda. Terus saya turun, saya cek tidak ada apa-apa," ujar dia.
Ia baru menyadari bau hangus yang dimaksud anak keduanya setelah melihat berita pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan. Pesawat yang ditumpangi anak pertamanya mengalami kecelakaan.
"Saat saya lihat di tv, ternyata yang terjatuh ada anak kami. Sudah 100 persen korban dievakuasi dan tidak ada yang selamat, saya yakin di situ ada anak saya jadi terjawab sudah. Bau hangus itu akhirnya dijawab," kata dia.
Letda Kal Bayu Perdana merupakan satu dari ratusan penumpang pesawat Hercules yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, Selasa 30 Juni. Pesawat membawa 12 kru dan ratusan penumpang terdiri dari anggota TNI dan warga sipil. TNI Angkatan Udara memastikan korban tewas dalam kecelakaan tersebut 122 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
