Pencarian Black Box (Ant/Wahidin)
Pencarian Black Box (Ant/Wahidin)

Koordinat Ditemukan, Penyelam Pastikan Black Box di Lokasi

Mufti Sholih • 12 Januari 2015 06:22

medcom.id, Jakarta: Tim penyelam TNI Angkatan Laut sudah menemukan lokasi kotak hitam Pesawat AirAsia QZ8501, Minggu (11/1/2015). Lokasi penemuan itu berada di posisi 03.37.21 S / 109.42.42 E dengan kedalaman sekitar 30 s/d 32 meter.
 
Kabar penemuan black box itu membuat Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) merespon. Meski belum bisa memastikan, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo akan menerjunkan tim penyelam. "Tim penyelam TNI AL di KN Jadayat akan turun untuk mengkonfirmasi temuan sinyal ping tersebut," ujar FHB Soelistyo di Gedung Basarnas Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (11/1/2015).
 
Bambang, demikian dia disapa, tak ingin gegabah. Dia ingin semua temuan terkonfirmasi kebenarannya. Sebab, kotak hitam ini akan menjadi kunci dalam investigasi insiden tersebut. "Signal ping yang diduga dari black box sudah ditangkap tapi belum bisa diconfirm," imbuh dia.

Berbeda dengan Bambang, Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Marine Command Center Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono menerangkan jika koordinat tersebut sudah pasti lokasi black box. Malah, dia bilang, tim penyelam sudah menemukan black box itu.
 
"Black box berada pada impitan serpihan badan pesawat, keadaan ini sangat menyulitkan tim penyelam dalam proses pengambilanya," jelas Tonny.
 
Meski berbeda pendapat dengan Kepala Basarnas, Tonny bersepakat di lain hal. Yakni dalam soal menurunkan penyelam ke lokasi yang dituju buat segera mengambil black box. Tim akan menggeser berlahan-lahan serpihan badan pesawat. "Apabila rencana pengeseran ini mengalami kegagalan maka tim akan melaksanakan dengan cara mengangkat serpihan badan pesawat tersebut dengan menggunakan teknik balon seperti yang dilakukan pada ekor pesawat," sebut Tonny.
 
Buat mempermudah proses pengambilan Ditjen Hubla Kemenhub menyeterilkan lokasi pencarian black box dari gelombang radio dan lalu lintas laut. "Kami harus mengamankan lokasi penemuan dari gangguan yang yang dapat diakibatkan lalu lintas kapal lain yang melintas dan gangguan sinyal telekomunikasi sehingga kami terapkan radio silent," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Bobby R Mamahit.
 
Sekitar pukul 04.00 atau pukull 05.00 WIT, tim penyelam pun diturunkan. Mereka akan menjernihkan lokasi terlebih dahulu, untuk mempermudah pencarian.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan