medcom.id, Jakarta: Umat beragama di Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Itu lah yang secara tak langsung disampaikan jemaat GKI Yasmin.
Juru Bicara (Jubir) GKI Yasmin, Bina Sigalingging menyebut di usia kemerdekaan Indonesia ke-70, sangat disayangkan masih ada umat beragama yang menjalani ibadah tidak tenang, seperti yang dialami GKI Yasmin, HKBP Filadelfia, Islam Syiah, Islam Ahmadiyah dan lainnya.
"Kita (Indonesia) sudah 70 tahun merdeka, tapi kita beribadah kepada Tuhan masih ada cara yang tidak sepantasnya, tidak ditempat seperti biasanya. Ini sangat disayangkan," kata Bona ketika ditemui di Gedung Museum Naskah Proklamasi, Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (16/8/2015).
Selama empat tahun, tambah Bona, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia memindahkan ibadahnya di depan Istana Negara. Tak luput, jemaah kedua gereja ini setiap memperingati Kemerdekaan melakukan ibadah di Tugu Proklamasi.
"Ini kita lakukan agar kami tidak diasingkan oleh pihak mayoritas, pihak minoritas selalu disingkirkan. Ini sangat disayangkan, keadilan hukum sudah tidak terlihat," jelasnya.
Menurut Bona, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah berhutang ke Soekarno-Hatta. Sebab, Kemerdekaan untuk menjalankan ibadah pun masih terjadi, sangat miris apa yang dijalankan, jika beribadah saja tidak diperbolehkan.
"Presiden Jokowi punya uutang. Kelompok kami jadi minoritas, ini sangat disesalkan, kami hanya ingin bisa beribadah, jangan pernah di minoritaskan kami. Seharusnya mayoritas bisa menjadi penenang bagi kehidupan beragama," tukas dia.
medcom.id, Jakarta: Umat beragama di Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Itu lah yang secara tak langsung disampaikan jemaat GKI Yasmin.
Juru Bicara (Jubir) GKI Yasmin, Bina Sigalingging menyebut di usia kemerdekaan Indonesia ke-70, sangat disayangkan masih ada umat beragama yang menjalani ibadah tidak tenang, seperti yang dialami GKI Yasmin, HKBP Filadelfia, Islam Syiah, Islam Ahmadiyah dan lainnya.
"Kita (Indonesia) sudah 70 tahun merdeka, tapi kita beribadah kepada Tuhan masih ada cara yang tidak sepantasnya, tidak ditempat seperti biasanya. Ini sangat disayangkan," kata Bona ketika ditemui di Gedung Museum Naskah Proklamasi, Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (16/8/2015).
Selama empat tahun, tambah Bona, GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia memindahkan ibadahnya di depan Istana Negara. Tak luput, jemaah kedua gereja ini setiap memperingati Kemerdekaan melakukan ibadah di Tugu Proklamasi.
"Ini kita lakukan agar kami tidak diasingkan oleh pihak mayoritas, pihak minoritas selalu disingkirkan. Ini sangat disayangkan, keadilan hukum sudah tidak terlihat," jelasnya.
Menurut Bona, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah berhutang ke Soekarno-Hatta. Sebab, Kemerdekaan untuk menjalankan ibadah pun masih terjadi, sangat miris apa yang dijalankan, jika beribadah saja tidak diperbolehkan.
"Presiden Jokowi punya uutang. Kelompok kami jadi minoritas, ini sangat disesalkan, kami hanya ingin bisa beribadah, jangan pernah di minoritaskan kami. Seharusnya mayoritas bisa menjadi penenang bagi kehidupan beragama," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)