medcom.id, Jakarta: Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menjamin aksi buruh yang dilakukan saat peringatan hari buruh dunia atau may day akan berjalana aman. KSBI tidak akan melewati Jalan Sudirman- Jalan Thamrin yang dapat mengganggu masyarakat menikmati car free day.
Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Mudhofir Khamid mengatakan, sebanyak 5 ribu hingga 10 ribu buruh akan menperingati May Day di Jakarta. Para buruh datang dari berbagai wilayah, seperti Bekasi, Bogor, dan Tangerang.
Ia mengatakan, buruh akan kumpul di sejumlah titik, seperti di Istana Presiden, Luar Batang, dan Gelora Bung Karno. Tuntutan yang dibawa mereka masih sama dari tahun sebelumnya, yakni meminta upah layak.
"Mereka meminta upah layak, bukan upah minimum. Sudah sering mereka melakukan aksi tapi tidak ada perubahan," kata Mudhofir usai diskusi May Day dan Selusin Paket Deregulasi, Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2016).
Aksi tersebut akan dilaksanakan pagi hari, sekitar pukul 07.00 WIB. Mudhofir memastikan aksi akan berlangsung dengan damai.
"Kami akan aksi pagi. Tidak akan melintasi jalur Car Free Day. Jadi enggak ganggu warga yang olahraga. Kami pastikan aksi berlangsung kondusif," tuturnya.
Selain aksi, para buruh juga akan melakukan bakti sosial di kampung Luar Batang dan Pasar Ikan, Jakarta Utara. Ia berharap, kehadiran para buruh mampu membantu para korban penggusuran.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, dalam peringatan hari buruh tahun ini isu yang akan diangkat dalam may day adalah, pertama mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 di mana buruh menolak upah murah dan menaikkan upah minimal 2017 sebesar Rp650 ribu.
Kedua, stop kriminalisasi buruh dan stop PHK. Ketiga, menolak reklamasi Teluk Jakarta, menolak penggusuran, menolak RUU Tax Amnesty. Serta keempat, mendeklarasikan ormas buruh sebagai alat perjuangan politik kaum buruh ke depan.
Kepala Divisi Hunas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebanyak 16 ribu personel gabungan TNI dan Polri bakal diterjunkan untuk menjaga pelaksanaan hari buruh di Jakarta. Ribuan personel pengamanan tersebut disebar di sejumlah titik di Ibu Kota.
medcom.id, Jakarta: Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menjamin aksi buruh yang dilakukan saat peringatan hari buruh dunia atau may day akan berjalana aman. KSBI tidak akan melewati Jalan Sudirman- Jalan Thamrin yang dapat mengganggu masyarakat menikmati
car free day.
Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Mudhofir Khamid mengatakan, sebanyak 5 ribu hingga 10 ribu buruh akan menperingati May Day di Jakarta. Para buruh datang dari berbagai wilayah, seperti Bekasi, Bogor, dan Tangerang.
Ia mengatakan, buruh akan kumpul di sejumlah titik, seperti di Istana Presiden, Luar Batang, dan Gelora Bung Karno. Tuntutan yang dibawa mereka masih sama dari tahun sebelumnya, yakni meminta upah layak.
"Mereka meminta upah layak, bukan upah minimum. Sudah sering mereka melakukan aksi tapi tidak ada perubahan," kata Mudhofir usai diskusi May Day dan Selusin Paket Deregulasi, Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2016).
Aksi tersebut akan dilaksanakan pagi hari, sekitar pukul 07.00 WIB. Mudhofir memastikan aksi akan berlangsung dengan damai.
"Kami akan aksi pagi. Tidak akan melintasi jalur Car Free Day. Jadi enggak ganggu warga yang olahraga. Kami pastikan aksi berlangsung kondusif," tuturnya.
Selain aksi, para buruh juga akan melakukan bakti sosial di kampung Luar Batang dan Pasar Ikan, Jakarta Utara. Ia berharap, kehadiran para buruh mampu membantu para korban penggusuran.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, dalam peringatan hari buruh tahun ini isu yang akan diangkat dalam may day adalah, pertama mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 di mana buruh menolak upah murah dan menaikkan upah minimal 2017 sebesar Rp650 ribu.
Kedua, stop kriminalisasi buruh dan stop PHK. Ketiga, menolak reklamasi Teluk Jakarta, menolak penggusuran, menolak RUU Tax Amnesty. Serta keempat, mendeklarasikan ormas buruh sebagai alat perjuangan politik kaum buruh ke depan.
Kepala Divisi Hunas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebanyak 16 ribu personel gabungan TNI dan Polri bakal diterjunkan untuk menjaga pelaksanaan hari buruh di Jakarta. Ribuan personel pengamanan tersebut disebar di sejumlah titik di Ibu Kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)