medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla tak mempersoalkan menteri baru hasil reshuffle kabinet jilid II mengubah kebijakan yang ada. Kebebasan diberikan selama target yang diinginkan pemerintah tercapai.
"Ya menteri-menteri kan kadang berbeda-beda dia punya cara. Tapi tujuannya tidak boleh beda," kata Kalla usai menghadiri pembukaan Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2016 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Tiap menteri, kata Kalla, bisa saja memiliki cara pandang berbeda dengan pendahulunya dalam melihat persoalan. Mereka boleh berkreasi untuk menyelesaikan tugas yang diemban tanpa mengabaikan cita-cita utama pemerintah.
"Targetnya (pemerintah) berapa, taruhlah 35 ribu. Menterinya berubah, tetap 35 ribu. Cara menteri baiknya ada jalan pintas, ya silakan," ujar dia.
Presiden Joko Widodo resmi merombak Kabinet Kerja, Rabu 27 Juli 2016. Setidaknya, ada 12 pos kementerian dan lembaga yang dirombak. Sembilan nama baru masuk, delapan menteri terlempar, dan empat menteri pindah ke pos lain dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK.
Menteri hasil perombakan langsung bertugas dan memperkenalkan program kerja. Salah satunya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang menggagas sistem full day school.
Pengganti Anies Baswedan tak ingin sendirian di rumah setelah sekolah usai, sementara orang tua mereka masih bekerja. Muhadjir menjelaskan, melalui ful day school, secara perlahan karakter anak didik akan terbangun dan tidak liar ketika sekolah usai.
Apabila anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas sampai dijemput orang tua. Ketika sudah berada di rumah pun anak tetap dalam pengawasan orang tua.
Wacana ini menimbulkan pro-kontra. Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menjelaskan, ide full day school masih sebatas wacana yang perlu diuji coba.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla tak mempersoalkan menteri baru hasil
reshuffle kabinet jilid II mengubah kebijakan yang ada. Kebebasan diberikan selama target yang diinginkan pemerintah tercapai.
"Ya menteri-menteri kan kadang berbeda-beda dia punya cara. Tapi tujuannya tidak boleh beda," kata Kalla usai menghadiri pembukaan Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2016 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Tiap menteri, kata Kalla, bisa saja memiliki cara pandang berbeda dengan pendahulunya dalam melihat persoalan. Mereka boleh berkreasi untuk menyelesaikan tugas yang diemban tanpa mengabaikan cita-cita utama pemerintah.
"Targetnya (pemerintah) berapa, taruhlah 35 ribu. Menterinya berubah, tetap 35 ribu. Cara menteri baiknya ada jalan pintas, ya silakan," ujar dia.
Presiden Joko Widodo resmi merombak Kabinet Kerja, Rabu 27 Juli 2016. Setidaknya, ada 12 pos kementerian dan lembaga yang dirombak. Sembilan nama baru masuk, delapan menteri terlempar, dan empat menteri pindah ke pos lain dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK.
Menteri hasil perombakan langsung bertugas dan memperkenalkan program kerja. Salah satunya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang menggagas sistem
full day school.
Pengganti Anies Baswedan tak ingin sendirian di rumah setelah sekolah usai, sementara orang tua mereka masih bekerja. Muhadjir menjelaskan, melalui ful day school, secara perlahan karakter anak didik akan terbangun dan tidak liar ketika sekolah usai.
Apabila anak tetap berada di sekolah, mereka bisa menyelesaikan tugas sampai dijemput orang tua. Ketika sudah berada di rumah pun anak tetap dalam pengawasan orang tua.
Wacana ini menimbulkan pro-kontra. Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menjelaskan, ide
full day school masih sebatas wacana yang perlu diuji coba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)