Gempa. Ilustrasi: Medcom.id.
Gempa. Ilustrasi: Medcom.id.

BMKG Belum Bisa Cabut Peringatan Dini Tsunami

Theofilus Ifan Sucipto • 02 Agustus 2019 20:56
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum bisa mencabut status siaga dan waspada tsunami pascagempa 7,4 skala richter (SR) di Banten. Status itu baru bisa dicabut dua jam dari perkirakaan terjadinya tsunami.
 
"Kedatangan tsunami diperkirakan pukul 19.35 WIB,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Breaking News Metro TV, Jumat, 2 Agustus 2019.
 
Sesuai standar operasional dan prosedur (SOP) BMKG, peringatan dini tsunami baru bisa dicabut pada 21.35 WIB. BMKG pun masih terus memantau perkembangan. 

Dwikorita ingin situasi benar-benar kondusif sebelum mencabut status siaga dan waspada. “Karena fenomena alam banyak yang tidak pasti. Semoga tidak terjadi apa-apa” imbuh dia
 
Sebelumnya, BMKG meminta masyarakat di pesisir Pandegelang, Banten, hingga Lampung, diminta menjauhi pantai. Pasalnya, gempa 7,4 SR berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
 
Baca: BMKG: Potensi Ketinggian Tsunami Banten 0,5 hingga 3 Meter
 
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyampaikan sejumlah wilayah pesisir di Banten dan Lampung berstatus siaga dan waspada tsunami dengan ketinggian bervariatif. Status siaga dengan potensi ketinggian tsunami maksimal 3 meter diterapkan di Pandeglang bagian selatan, Pandeglang Pulau Panaitan dan Lampung-Barat Pesisir-Selatan.
 
Status waspada tsunami dengan ketinggian maksimal 0,5 meter diterapkan di wilayah Pandeglang bagian utara dan Lebak, Banten. Kepada masyarakat di wilayah status siaga diharap segera mengevakuasi diri, sedangkan masyarakat di wilayah status waspada diminta menjauhi pantai dan tepian sungai.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan