Jakarta: Aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, tak membuat Indonesia gentar. Pemerintah menjamin keselamatan seluruh masyarakat dari ancaman terorisme.
"Indonesia tidak takut terhadap segala bentuk teror apa pun. karena kita, 267 juta rakyat Indonesia pasti bahu-membahu saling menguatkan untuk melawan segala bentuk terorisme, segala bentuk kekerasan," kata juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 13 November 2019.
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kepolisian untuk menangani masalah ini dengan cepat. Karena keselamatan 267 rakyat Indonesia sangat penting.
Fadjroel mengatakan pemerintah tak akan menoleransi segala bentuk terorisme. Pelaku atau kelompok teroris akan dikejar, ditangkap, dan diadili dengan sistem hukum yang berlaku.
Mantan aktivis 98 itu menyampaikan Jokowi ingin upaya pemberantasan terorisme juga melibatkan masyarakat dan insan pers. Tindakan aktif seluruh masyarakat dinilai bisa membasmi terorisme.
"Kan ada yang mengatakan, dengan senjata kita bisa membunuh teroris. Tetapi dengan pendidikan masyarakat, kita juga bisa membunuh terorisme. Jadi, pemerintah, masyarakat, dan media harus bersikap aktif," papar dia.
Salah satu sikap aktif masyarakat, lanjut dia, ialah dengan tidak menyebarkan rekaman video maupun foto korban ledakan. Sebab, itu merupakan salah satu tujuan teroris.
Presiden juga menyampaikan kesedihan terhadap korban luka-luka dalam peristiwa tersebut. Setidaknya terdapat enam korban luka akibat bom bunuh diri tersebut.
"Dan beliau juga mengatakan bahwa berdoa, agar mereka yang luka-luka lekas sembuh dan segera bisa beraktivitas," kata dia.
Jakarta: Aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, tak membuat Indonesia gentar. Pemerintah menjamin keselamatan seluruh masyarakat dari ancaman terorisme.
"Indonesia tidak takut terhadap segala bentuk teror apa pun. karena kita, 267 juta rakyat Indonesia pasti bahu-membahu saling menguatkan untuk melawan segala bentuk terorisme, segala bentuk kekerasan," kata juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 13 November 2019.
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan kepolisian untuk menangani masalah ini dengan cepat. Karena keselamatan 267 rakyat Indonesia sangat penting.
Fadjroel mengatakan pemerintah tak akan menoleransi segala bentuk
terorisme. Pelaku atau kelompok teroris akan dikejar, ditangkap, dan diadili dengan sistem hukum yang berlaku.
Mantan aktivis 98 itu menyampaikan Jokowi ingin upaya pemberantasan terorisme juga melibatkan masyarakat dan insan pers. Tindakan aktif seluruh masyarakat dinilai bisa membasmi terorisme.
"Kan ada yang mengatakan, dengan senjata kita bisa membunuh teroris. Tetapi dengan pendidikan masyarakat, kita juga bisa membunuh terorisme. Jadi, pemerintah, masyarakat, dan media harus bersikap aktif," papar dia.
Salah satu sikap aktif masyarakat, lanjut dia, ialah dengan tidak menyebarkan rekaman video maupun foto korban ledakan. Sebab, itu merupakan salah satu tujuan teroris.
Presiden juga menyampaikan kesedihan terhadap korban luka-luka dalam peristiwa tersebut. Setidaknya terdapat enam korban luka akibat bom bunuh diri tersebut.
"Dan beliau juga mengatakan bahwa berdoa, agar mereka yang luka-luka lekas sembuh dan segera bisa beraktivitas," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)