Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewaspadai dampak dari el nino. Fenomena cuaca kekeringan ekstrem itu diyakin dapat menyebabkan peningkatan kasus dengue atau demam berdarah di Indonesia.
"Di awal 2023 kami sudah membuat sura edaran mengingatkan pada seluruh kabupaten/kota dan provinsi," kata kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Imran Pambudi, di Jakarta, Senin, 12 Juni 2023.
Hal tersebut diungkap Imran dalam konferensi pers peringatan ASEAN Dengue Day di Gedung Kementerian Kesehatan. Menurut dia, daerah harus siap melakukan pencegahan, logistik, obat, penanganan rumah sakit.
Dinas kesehatan diminta selalu mempersiapkan dan memonitor pemberantasan sarang nyamuk di masyarakat. Kemudian, kesiapan fasilitas kesehatan layanan primer.
"Fasilitas layanan primer harus tau gejala yang ditimbulkan dengue dan bisa segera dirujuk ke rumah sakit. Kemudian kita akan ingatkan lagi agar daerah persiapkan logistik dan tanda-tanda bahayanya harus tahu," ujarnya.
Ia akan melakukan penanggulangan dengue dengan beberapa macam strategi. Pertama penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesimabungan. Kedua, peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue. Ketiga, penguatan surveilans dengue yang komperhensif serta manajemen KLB yang responsif.
Keempat peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi yang berkesinambungan, selanjutnya yakni penguatan kebijakan manajemen program, kemitraan, dan komitmen pemerintah. Terakhir pengembangan kajian, penelitian dan inovasi dasar kebijakan.
"Inovasi program yang sudah dilakukan seperti pemberantasan sarang nyamuk, revitalisasi Pokjanal DBD karena intervensinya harus dari banyak pihak, penguatan surveilans dan sistem kewaspadaan dini dan respon, kemudian teknologi vektor nyamuk berwolbachia, dan imunisasi dengue," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewaspadai dampak dari
el nino. Fenomena cuaca kekeringan ekstrem itu diyakin dapat menyebabkan peningkatan kasus dengue atau
demam berdarah di Indonesia.
"Di awal 2023 kami sudah membuat sura edaran mengingatkan pada seluruh kabupaten/kota dan provinsi," kata kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kemenkes, Imran Pambudi, di Jakarta, Senin, 12 Juni 2023.
Hal tersebut diungkap Imran dalam konferensi pers peringatan ASEAN Dengue Day di Gedung Kementerian Kesehatan. Menurut dia, daerah harus siap melakukan pencegahan, logistik, obat, penanganan rumah sakit.
Dinas kesehatan diminta selalu mempersiapkan dan memonitor pemberantasan sarang nyamuk di masyarakat. Kemudian, kesiapan fasilitas kesehatan layanan primer.
"Fasilitas layanan primer harus tau gejala yang ditimbulkan dengue dan bisa segera dirujuk ke rumah sakit. Kemudian kita akan ingatkan lagi agar daerah persiapkan logistik dan tanda-tanda bahayanya harus tahu," ujarnya.
Ia akan melakukan penanggulangan dengue dengan beberapa macam strategi. Pertama penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesimabungan. Kedua, peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue. Ketiga, penguatan surveilans dengue yang komperhensif serta manajemen KLB yang responsif.
Keempat peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi yang berkesinambungan, selanjutnya yakni penguatan kebijakan manajemen program, kemitraan, dan komitmen pemerintah. Terakhir pengembangan kajian, penelitian dan inovasi dasar kebijakan.
"Inovasi program yang sudah dilakukan seperti pemberantasan sarang nyamuk, revitalisasi Pokjanal DBD karena intervensinya harus dari banyak pihak, penguatan surveilans dan sistem kewaspadaan dini dan respon, kemudian teknologi vektor nyamuk berwolbachia, dan imunisasi dengue," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)