Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada potensi curah hujan tinggi di sejumlah wilayah Indonesia. Curah hujan itu meningkatkan potensi banjir.
"Tingginya curah hujan di suatu wilayah dapat meningkatkan potensi risiko banjir," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023.
Ia menerangkan pada dasarian III Juni 2023 atau periode 21-30 Juni 2023, curah hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi diprakirakan terjadi di Bali bagian timur, sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian tengah, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian Maluku, dan sebagian kecil Papua Barat.
Ia mengimbau warga untuk mewaspadai potensi banjir Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan. Selanjunya di Provinsi Sumatra Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau seluruh pihak untuk memanen air hujan bila di wilayahnya masih terdapat hujan. Pasalnya sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
"Pada semua pihak dimohon untuk melakukan penghematan penggunaan air, kalau masih ada hujan turun di beberapa wilayah mohon segera dipanen," ujar dia.
Saat ini, kata dia, wilayah Indonesia belum seluruhnya memasuki musim kemarau. Namun pada Juli, Agustus, September wilayah yang masuk musim kemarau akan bertambah.
Dwikorita menjelaskan faktor yang memengaruhi wilayah Indonesia mengalami kemarau, yakni adanya dua fenomena iklim yang terjadi secara bersamaan, yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif.
"Dua fenomena itu pernah terjadi bersamaan pada tahun 2019. Keduanya pada saat ini mengarah pada kondisi yang mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi lebih kering, jadi keduanya saling menguatkan kondisi tersebut," jelas dia.
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Supari mengatakan BMKG dan beberapa pusat iklim dunia lainnya telah memprediksi peluang El Nino pada semester II tahun 2023 dengan level lemah hingga kuat. Prediksi itu dijalankan menggunakan sistem berbasis modelling yang disusun menggunakan formula yang berbeda dan dikembangkan di masing-masing negara.
“Rata-rata menyatakan bahwa El Nino tahun ini berada pada skala moderat,” ujar dia.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) mengimbau masyarakat waspada potensi curah hujan tinggi di sejumlah wilayah Indonesia. Curah
hujan itu meningkatkan potensi banjir.
"Tingginya curah hujan di suatu wilayah dapat meningkatkan potensi risiko banjir," kata Pelaksana Tugas Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan di Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023.
Ia menerangkan pada dasarian III Juni 2023 atau periode 21-30 Juni 2023, curah hujan dengan kategori tinggi hingga sangat tinggi diprakirakan terjadi di Bali bagian timur, sebagian kecil Sulawesi Selatan bagian tengah, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian Maluku, dan sebagian kecil Papua Barat.
Ia mengimbau warga untuk mewaspadai potensi banjir Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan. Selanjunya di Provinsi Sumatra Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau seluruh pihak untuk memanen air hujan bila di wilayahnya masih terdapat hujan. Pasalnya sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
"Pada semua pihak dimohon untuk melakukan penghematan penggunaan air, kalau masih ada hujan turun di beberapa wilayah mohon segera dipanen," ujar dia.
Saat ini, kata dia, wilayah Indonesia belum seluruhnya memasuki musim kemarau. Namun pada Juli, Agustus, September wilayah yang masuk musim kemarau akan bertambah.
Dwikorita menjelaskan faktor yang memengaruhi wilayah Indonesia mengalami kemarau, yakni adanya dua fenomena iklim yang terjadi secara bersamaan, yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif.
"Dua fenomena itu pernah terjadi bersamaan pada tahun 2019. Keduanya pada saat ini mengarah pada kondisi yang mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi lebih kering, jadi keduanya saling menguatkan kondisi tersebut," jelas dia.
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Supari mengatakan BMKG dan beberapa pusat iklim dunia lainnya telah memprediksi peluang El Nino pada semester II tahun 2023 dengan level lemah hingga kuat. Prediksi itu dijalankan menggunakan sistem berbasis modelling yang disusun menggunakan formula yang berbeda dan dikembangkan di masing-masing negara.
“Rata-rata menyatakan bahwa El Nino tahun ini berada pada skala moderat,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)