medcom.id, Jakarta: Potongan badan pesawat AirAsia QZ8501 sudah diserahkan Badan SAR Nasional (Basarnas) ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pagi tadi. Ada kemungkinan potongan tubuh korban masih berada di badan pesawat.
"Sampai detik ini di dalam serpihan badan pesawat itu, masih dimungkinkan ditemukan bagian-bagian tubuh dari korban," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo dalam sambutannya di atas Geladak KM SAR Pacitan, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Badan pesawat itu dibawa oleh Kapal Crest Onyx, sesaat setelah berhasil diangkat ke permukaan laut, Jumat (27/2/2015) lalu. Kemudian, Senin pagi ini, kapal milik SKK Migas ini merapat di pelabuhan Tanjung Priok, sekira pukul 07.00 WIB.
Potongan badan pesawat merupakan bagian tengah hingga bagian depan. Tampak dua roda pesawat berwarna hitam yang masih utuh. Di dalam badan pesawat itu penuh dengan lumut, aroma lembap, dan sejumlah kabel berbagai ukuran yang melintang semerawut.
Badan pesawat ini, secara resmi sudah diserahkan Basarnas kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Penyerahan itu berlangsung dengan penandatanganan berita acara serah terima. Bambang dan Ketua KNKT Tatang Kurniadi menandatangani berita acara serah terima itu.
"Oleh karena itu, sebelum nanti badan pesawat ini diangkut secara fisik, maka tugas berikutnya ialah membuka semua bagian dari bodi pesawat. Setidaknya menambah jumlah korban yang dapat dievakuasi, karena tugas utama kita itu," tukas Bambang.
Siang ini, Bambang menghadap langsung Presiden Joko Widodo untuk melaporkan perkembangan terakhir dan rencana penutupan operasi pokok secara resmi. Dalam waktu dua pekan ke depan, Bambang akan berkomunikasi dengan keluarga korban, khususnya kepada 59 korban yang belum ditemukan.
Seperti diketahui, AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Minggu 28 Desember 2014. Pesawat tujuan Surabaya-Singapura tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak pesawat. Hingga kini, sebanyak 59 penumpang belum ditemukan. Namun, meski Basarnas akan menutup operasi secara penuh pada dua pekan mendatang, pihaknya akan tetap mencari walau hanya dalam operasi kecil.
medcom.id, Jakarta: Potongan badan pesawat AirAsia QZ8501 sudah diserahkan Badan SAR Nasional (Basarnas) ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), pagi tadi. Ada kemungkinan potongan tubuh korban masih berada di badan pesawat.
"Sampai detik ini di dalam serpihan badan pesawat itu, masih dimungkinkan ditemukan bagian-bagian tubuh dari korban," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Bambang Soelistyo dalam sambutannya di atas Geladak KM SAR Pacitan, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Badan pesawat itu dibawa oleh Kapal Crest Onyx, sesaat setelah berhasil diangkat ke permukaan laut, Jumat (27/2/2015) lalu. Kemudian, Senin pagi ini, kapal milik SKK Migas ini merapat di pelabuhan Tanjung Priok, sekira pukul 07.00 WIB.
Potongan badan pesawat merupakan bagian tengah hingga bagian depan. Tampak dua roda pesawat berwarna hitam yang masih utuh. Di dalam badan pesawat itu penuh dengan lumut, aroma lembap, dan sejumlah kabel berbagai ukuran yang melintang semerawut.
Badan pesawat ini, secara resmi sudah diserahkan Basarnas kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Penyerahan itu berlangsung dengan penandatanganan berita acara serah terima. Bambang dan Ketua KNKT Tatang Kurniadi menandatangani berita acara serah terima itu.
"Oleh karena itu, sebelum nanti badan pesawat ini diangkut secara fisik, maka tugas berikutnya ialah membuka semua bagian dari bodi pesawat. Setidaknya menambah jumlah korban yang dapat dievakuasi, karena tugas utama kita itu," tukas Bambang.
Siang ini, Bambang menghadap langsung Presiden Joko Widodo untuk melaporkan perkembangan terakhir dan rencana penutupan operasi pokok secara resmi. Dalam waktu dua pekan ke depan, Bambang akan berkomunikasi dengan keluarga korban, khususnya kepada 59 korban yang belum ditemukan.
Seperti diketahui, AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada Minggu 28 Desember 2014. Pesawat tujuan Surabaya-Singapura tersebut mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak pesawat. Hingga kini, sebanyak 59 penumpang belum ditemukan. Namun, meski Basarnas akan menutup operasi secara penuh pada dua pekan mendatang, pihaknya akan tetap mencari walau hanya dalam operasi kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)