Jakarta: Persaingan di dunia internasional semakin sengit ke depan. Pemerintah mendorong dan mendukung generasi muda, untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing di ranah global.
"Generasi muda kita adalah motor utama," kata Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, dalam keterangan yang diterima Senin, 4 November 2024.
Menurut Dyah, pemerintah menyadari hal tersebut dan ingin mendukung penuh penguatan pemuda. Khususnya, di ranah ekonomi syariah berkelanjutan, dengan potensi cukup besar ke depan.
"Mereka perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk bersaing di era global," kata dia.
Hal tersebut diungkap Dyah saat membuka Young Muslim Leader Forum yang diinisiasi Rabu Hijrah dan Bank Indonesia, dalam Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024. Agenda tersebut bertajuk 'Fostering Sustainable Economic Growth Through Youth Entrepreneurship'.
Acara ini dibuka dengan Deklarasi Pemuda Islam yang diikuti oleh 25 Organisasi Kepemudaan yang menegaskan komitmen mereka untuk berperan aktif dalam ekonomi syariah. Asisten Gubernur Bank Indonesia, Solikhin M Juhro menekankan dukungan Bank Indonesia bagi pemuda yang ingin berkembang di sektor syariah.
“Ekonomi syariah memiliki fondasi kuat untuk mendukung keberlanjutan. Melalui program seperti ini, kami berharap bisa memperkuat peran pemuda dalam ekonomi syariah yang inklusif dan inovatif, karena masa depan ekonomi Indonesia bergantung pada mereka," kata dia.
Chairman Rabu Hijrah, Phirman Rezha, menyoroti pentingnya keterlibatan komunitas. Terutama, dalam mengembangkan ekosistem ekonomi syariah.
Menurut Phirman, komunitas yang kuat dapat menciptakan lingkungan kondusif bagi pemuda. Sehingga, dapat berinovasi dan tumbuh.
Direktur Eksekutif Rabu Hijrah, Rio Chaniado Anggara, berharap pemuda Muslim dapat menjadi pionir dalam ekonomi syariah. Co-Founder & CEO Evermos, Ghufron Mustaqim mendorong peserta untuk berani memulai bisnis berbasis syariah.
Senada, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Yosamartha, menyampaikan pentingnya inovasi dalam mendukung ekonomi syariah. Pemuda diminta memanfaatkan teknologi untuk membangun masa depan ekonomi syariah.
Group CEO Hijra Bank, Dima Djani, mengamini pandangan narasumber. Menurut dia, teknologi finansial memberi peluang besar bagi pemuda.
Jakarta: Persaingan di dunia internasional semakin sengit ke depan. Pemerintah mendorong dan mendukung generasi muda, untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing di ranah
global.
"Generasi muda kita adalah motor utama," kata Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, dalam keterangan yang diterima Senin, 4 November 2024.
Menurut Dyah, pemerintah menyadari hal tersebut dan ingin mendukung penuh penguatan
pemuda. Khususnya, di ranah ekonomi syariah berkelanjutan, dengan potensi cukup besar ke depan.
"Mereka perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk bersaing di era global," kata dia.
Hal tersebut diungkap Dyah saat membuka Young Muslim Leader Forum yang diinisiasi Rabu Hijrah dan Bank Indonesia, dalam Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024. Agenda tersebut bertajuk 'Fostering Sustainable Economic Growth Through Youth Entrepreneurship'.
Acara ini dibuka dengan Deklarasi Pemuda Islam yang diikuti oleh 25 Organisasi Kepemudaan yang menegaskan komitmen mereka untuk berperan aktif dalam ekonomi syariah. Asisten Gubernur Bank Indonesia, Solikhin M Juhro menekankan dukungan Bank Indonesia bagi pemuda yang ingin berkembang di sektor syariah.
“Ekonomi syariah memiliki fondasi kuat untuk mendukung keberlanjutan. Melalui program seperti ini, kami berharap bisa memperkuat peran pemuda dalam ekonomi syariah yang inklusif dan inovatif, karena masa depan ekonomi Indonesia bergantung pada mereka," kata dia.
Chairman Rabu Hijrah, Phirman Rezha, menyoroti pentingnya keterlibatan komunitas. Terutama, dalam mengembangkan ekosistem ekonomi syariah.
Menurut Phirman, komunitas yang kuat dapat menciptakan lingkungan kondusif bagi pemuda. Sehingga, dapat berinovasi dan tumbuh.
Direktur Eksekutif Rabu Hijrah, Rio Chaniado Anggara, berharap pemuda Muslim dapat menjadi pionir dalam ekonomi syariah. Co-Founder & CEO Evermos, Ghufron Mustaqim mendorong peserta untuk berani memulai bisnis berbasis syariah.
Senada, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Yosamartha, menyampaikan pentingnya inovasi dalam mendukung ekonomi syariah. Pemuda diminta memanfaatkan teknologi untuk membangun masa depan ekonomi syariah.
Group CEO Hijra Bank, Dima Djani, mengamini pandangan narasumber. Menurut dia, teknologi finansial memberi peluang besar bagi pemuda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)