medcom.id: Alexander Imich, seorang peneliti asal Polandia meninggal di usia 111 tahun. Imich yang tercatat sebagai pria tertua di dunia itu meninggal pada Minggu (8/6/2014) di kediamannya di New York City.
Pria yang pernah menjalani hidupnya sebagai gulag di Uni Soviet itu baru-baru ini memang telah disertifikasi sebagai pria tertua di dunia, tepatnya pada April oleh Gerontology Research Group. Imich meraih gelar itu setelah pemegang rekor sebelumnya, Arturo Licata, meninggal hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-112.
"Ini bukan penghargaan Nobel," ucap Imich kepada New York Times beberapa waktu lalu. "Saya tidak pernah berpikir saya akan menjadi sangat tua."
Kala ditanya apa resep agar bisa berusia panjang, Imich menjawab, "Saya tidak tahu. Saya hanya belum meninggal," canda Imich bulan lalu dalam sebuah wawancara dengan NBC. "Saya tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi." Ia pernah menyinggung rahasia usia panjangnya mungkin karena ia tidak memiliki anak.
Kondisi kesehatan Imich memang diketahui telah menurun beberapa waktu terakhir. Salah seorang keponakannnya, Karen Bogen, mengaku sang paman sudah tidak dapat mengenalinya saat ia mengunjungi sang paman beberapa pekan lalu.
Imich diketahui lahir pada 4 Februari 1903 di Polandia dan tumbuh besar di Czestochowa, Polandia bagian selatan. Ia dan istri keduanya, Wela yang seorang pelukis dan psikoterapis, berimigrasi ke Waterbury, Connecticut, pada 1951. Imich kemudian pindah ke New York pada 1986 setelah Wela meninggal.
Sepeninggal Imich, Sakari Momoi, pria asal Jepang berusia 111 tahun kini disebut sebagai pemegang rekor selanjutnya. Momoi lahir satu hari setelah Imich. Namun, data tersebut masih harus diklarifikasi.
Menurut Gerontology Research Group, ada 66 perempuan di dunia yang usianya lebih tua daripada Momoi, termasuk Misao Okawa yang kini berusia 116 tahun.
medcom.id: Alexander Imich, seorang peneliti asal Polandia meninggal di usia 111 tahun. Imich yang tercatat sebagai pria tertua di dunia itu meninggal pada Minggu (8/6/2014) di kediamannya di New York City.
Pria yang pernah menjalani hidupnya sebagai gulag di Uni Soviet itu baru-baru ini memang telah disertifikasi sebagai pria tertua di dunia, tepatnya pada April oleh Gerontology Research Group. Imich meraih gelar itu setelah pemegang rekor sebelumnya, Arturo Licata, meninggal hanya beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-112.
"Ini bukan penghargaan Nobel," ucap Imich kepada New York Times beberapa waktu lalu. "Saya tidak pernah berpikir saya akan menjadi sangat tua."
Kala ditanya apa resep agar bisa berusia panjang, Imich menjawab, "Saya tidak tahu. Saya hanya belum meninggal," canda Imich bulan lalu dalam sebuah wawancara dengan NBC. "Saya tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi." Ia pernah menyinggung rahasia usia panjangnya mungkin karena ia tidak memiliki anak.
Kondisi kesehatan Imich memang diketahui telah menurun beberapa waktu terakhir. Salah seorang keponakannnya, Karen Bogen, mengaku sang paman sudah tidak dapat mengenalinya saat ia mengunjungi sang paman beberapa pekan lalu.
Imich diketahui lahir pada 4 Februari 1903 di Polandia dan tumbuh besar di Czestochowa, Polandia bagian selatan. Ia dan istri keduanya, Wela yang seorang pelukis dan psikoterapis, berimigrasi ke Waterbury, Connecticut, pada 1951. Imich kemudian pindah ke New York pada 1986 setelah Wela meninggal.
Sepeninggal Imich, Sakari Momoi, pria asal Jepang berusia 111 tahun kini disebut sebagai pemegang rekor selanjutnya. Momoi lahir satu hari setelah Imich. Namun, data tersebut masih harus diklarifikasi.
Menurut Gerontology Research Group, ada 66 perempuan di dunia yang usianya lebih tua daripada Momoi, termasuk Misao Okawa yang kini berusia 116 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)