medcom.id, Jakarta: Fakultas Ilmu Terapan (FIT), Universitas Telkom, menerima lebih dari 70 proposal kompetisi Internet of Things (IoT). Proposal tersebut dikirim universitas dan sekolah.
Telkom University IoT Competition 2017 merupakan kompetisi resmi tingkat nasional berbagai bidang teknologi yang meliputi, kesehatan, home automation, smart city, transportasi, pertanian, bencana, logistik, dan pariwisata.
Dalam kompetisi pertama yang digelar Telkom University dengan mengusung tema Toward The Future Communication Technology ini diharapkan terjadi sharing pengalaman dan penelitian tentang berbagai bidang teknologi dan penerapannya dalam bidang teknologi IoT.
Rektor Telkom University Mochamad Ashari menyampaikan, IoT sudah menjadi kebutuhan masyarakat di era dinamis saat ini, di mana waktu menjadi prioritas ketika aktivitas manusia semakin padat.
"Kita bersyukur, dengan adanya internet banyak aktivitas keseharian menjadi lebih mudah. IoT ini benih kehidupan masa depan, sistem penerangan, keamanan, dan banyak hal menuju otomatisasi," kata Ashari saat talkshow tentang IoT, Selasa 24 Oktober 2017.
Penjelasan Ashari merujuk beberapa temuan finalis, salah satunya dari SMKN 1 Surabaya, yang menemukan sistem IoT untuk otomatisasi jemuran pakaian. Siswa membuat sistem jemuran otomatis dengan monitoring website. Saat hujan pakaian akan masuk ke dalam ruangan, begitu juga saat hari mulai gelap.
"Sehingga ibu rumah tangga ke depan tidak khawatir lagi menjemur pakaian meskipun ditinggal bepergian" terang peserta dari SMKN 1 Surabaya.
Booth pameran peserta IoT Competition 2017
Ada juga temuan otomatisasi sistem pertanian yang menghasilkan perubahan suhu, sehingga petani tidak lagi bergantung pada musim. Juga terkait keamanan rumah, sistem penguncian, mematikan aliran listrik yang serba otomatis.
Peneliti Teknologi Wireless yang juga penemu formula jaringan 4G Profesor Assoc Khoirul Anwar mengatakan IoT ini juga menjadi bagian penting dari pengembangan generasi lanjutan 4G.
"Kemajuan internet di Indonesia menemukan titik terang, tidak secara tiba-tiba, tetapi dengan langkah pasti kita menuju kemajuan. Generasi 5G yang saat ini sedang dikembangkan, semuanya berplatform IoT" ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Pembicara lainnya dalam talkshow ini adalah Direktur Bandung Technopark yang juga Guru Besar Telkom University Adiwijaya, CEO Geeknesia Martin Kunadi, dan miss internet Jawa Barat 2017 Jessica Jo.
medcom.id, Jakarta: Fakultas Ilmu Terapan (FIT), Universitas Telkom, menerima lebih dari 70 proposal kompetisi Internet of Things (IoT). Proposal tersebut dikirim universitas dan sekolah.
Telkom University IoT Competition 2017 merupakan kompetisi resmi tingkat nasional berbagai bidang teknologi yang meliputi, kesehatan, home automation, smart city, transportasi, pertanian, bencana, logistik, dan pariwisata.
Dalam kompetisi pertama yang digelar Telkom University dengan mengusung tema Toward The Future Communication Technology ini diharapkan terjadi sharing pengalaman dan penelitian tentang berbagai bidang teknologi dan penerapannya dalam bidang teknologi IoT.
Rektor Telkom University Mochamad Ashari menyampaikan, IoT sudah menjadi kebutuhan masyarakat di era dinamis saat ini, di mana waktu menjadi prioritas ketika aktivitas manusia semakin padat.
"Kita bersyukur, dengan adanya internet banyak aktivitas keseharian menjadi lebih mudah. IoT ini benih kehidupan masa depan, sistem penerangan, keamanan, dan banyak hal menuju otomatisasi," kata Ashari saat talkshow tentang IoT, Selasa 24 Oktober 2017.
Penjelasan Ashari merujuk beberapa temuan finalis, salah satunya dari SMKN 1 Surabaya, yang menemukan sistem IoT untuk otomatisasi jemuran pakaian. Siswa membuat sistem jemuran otomatis dengan monitoring website. Saat hujan pakaian akan masuk ke dalam ruangan, begitu juga saat hari mulai gelap.
"Sehingga ibu rumah tangga ke depan tidak khawatir lagi menjemur pakaian meskipun ditinggal bepergian" terang peserta dari SMKN 1 Surabaya.
Booth pameran peserta IoT Competition 2017
Ada juga temuan otomatisasi sistem pertanian yang menghasilkan perubahan suhu, sehingga petani tidak lagi bergantung pada musim. Juga terkait keamanan rumah, sistem penguncian, mematikan aliran listrik yang serba otomatis.
Peneliti Teknologi Wireless yang juga penemu formula jaringan 4G Profesor Assoc Khoirul Anwar mengatakan IoT ini juga menjadi bagian penting dari pengembangan generasi lanjutan 4G.
"Kemajuan internet di Indonesia menemukan titik terang, tidak secara tiba-tiba, tetapi dengan langkah pasti kita menuju kemajuan. Generasi 5G yang saat ini sedang dikembangkan, semuanya berplatform IoT" ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Pembicara lainnya dalam talkshow ini adalah Direktur Bandung Technopark yang juga Guru Besar Telkom University Adiwijaya, CEO Geeknesia Martin Kunadi, dan miss internet Jawa Barat 2017 Jessica Jo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)