Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan bangsa yang merdeka ialah terbebas dari perilaku rasuah. Hari ulang tahun (HUT) ke-75 RI jadi momentum mengukuhkan komitmen untuk melawan korupsi.
"Sudah saatnya seluruh anak bangsa berperan untuk menghentikan korupsi dan mengangkat senjata bambu runcing yang tak lain adalah integritas," kata Firli dalam keterangan persnya, Senin, 17 Agustus 2020.
Wujud integritas yakni nilai-nilai kejujuran yang dibalut kekuatan moral. Kemudian akhlak yang tinggi mesti diterapkan setiap elemen bangsa untuk memberantas koruptor.
Baca: Pimpinan KPK Ikuti Upacara di Istana Merdeka Melalui Virtual
"Peran aktif serta dukungan seluruh eksponen bangsa sangat diperlukan dalam perang melawan laten korupsi dan perilaku koruptif yang telah menjadi penyakit kronis di republik ini," ujar Firli.
Di samping itu, Mantan Kapolda Sumatra Selatan ini sepakat bahwa pemberantasan korupsi dimulai dengan ekosistem nasional yang produktif dan inovatif. Termasuk merampingkan birokrasi.
Birokrasi yang sederhana akan menciptakan hukum, politik, kebudayaan, dan pendidikan yang kondusif. Memadukan semua unsur tersebut diyakini akan mempercepat pembangunan bangsa ke depan.
"Saya sependapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwasanya fleksibilitas yang tinggi dan birokrasi yang sederhana memang sangat diperlukan untuk mengakselerasi pembangunan," ucap Firli.
Jakarta: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) Firli Bahuri mengatakan bangsa yang merdeka ialah terbebas dari perilaku rasuah. Hari ulang tahun (
HUT) ke-75 RI jadi momentum mengukuhkan komitmen untuk melawan korupsi.
"Sudah saatnya seluruh anak bangsa berperan untuk menghentikan korupsi dan mengangkat senjata bambu runcing yang tak lain adalah integritas," kata Firli dalam keterangan persnya, Senin, 17 Agustus 2020.
Wujud integritas yakni nilai-nilai kejujuran yang dibalut kekuatan moral. Kemudian akhlak yang tinggi mesti diterapkan setiap elemen bangsa untuk memberantas koruptor.
Baca: Pimpinan KPK Ikuti Upacara di Istana Merdeka Melalui Virtual
"Peran aktif serta dukungan seluruh eksponen bangsa sangat diperlukan dalam perang melawan laten korupsi dan perilaku koruptif yang telah menjadi penyakit kronis di republik ini," ujar Firli.
Di samping itu, Mantan Kapolda Sumatra Selatan ini sepakat bahwa pemberantasan korupsi dimulai dengan ekosistem nasional yang produktif dan inovatif. Termasuk merampingkan birokrasi.
Birokrasi yang sederhana akan menciptakan hukum, politik, kebudayaan, dan pendidikan yang kondusif. Memadukan semua unsur tersebut diyakini akan mempercepat pembangunan bangsa ke depan.
"Saya sependapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwasanya fleksibilitas yang tinggi dan birokrasi yang sederhana memang sangat diperlukan untuk mengakselerasi pembangunan," ucap Firli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)