Jakarta: Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai NasDem, Moh. Haerul Amri, mendukung kasus penusukan Syekh Ali Jaber diusut sampai tuntas. Pemerintah perlu memberi solusi untuk meningkatkan kreativitas pemuda agar kejadian serupa tak terulang.
“Saya berharap kepada pihak kepolisian agar bisa mengusut secara tuntas motif sekaligus dalang di balik penusukan,” kata pria yang akrab disapa Aam itu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 14 September 2020.
Aam prihatin atas kasus penusukan Syekh Ali Jaber. Sebab, kejadian serupa sempat menimpa mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten.
Pemerintah, kata Aam, perlu memberi solusi dengan memfasilitasi kreativitas dan kemampuan pemuda. Supaya mereka bisa meningkatkan ekonomi, meningkatkan fasilitas olahraga, dan mendorong kegiatan keagamaan pemuda.
“Jadi tidak ada lagi kasus seperti penusukan yang dilakukan pemuda,” ujar Sekretaris Jenderal DPP Garda Pemuda NasDem itu.
Baca juga: Pemerintah Didorong Menjamin Keamanan Kegiatan Dakwah
Penikaman Ali Jaber oleh orang tidak dikenal terjadi sekitar pukul 17.20 WIB. Ali Jaber ditikam saat melangsungkan program satu juta hafidz di Masjid Falahuddin di Kelurahan Sukajawa Kecamatan Tanjung Karang Barat (TKB) Kota Bandarlampung.
Pelaku penusukan telah ditangkap. Polda Lampung masih memeriksa kejiwaan pelaku. Pemeriksaan untuk memastikan pengakuan orang tua pelaku yang menyebut anaknya mengalami gangguan jiwa.
"Menurut keterangan orang tuanya yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa, namun dari kepolisian tidak bisa menerima pengakuan ini begitu saja," kata Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto, di Mapolresta Bandarlampung, Minggu, 13 September 2020.
Jakarta: Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP Partai NasDem, Moh. Haerul Amri, mendukung kasus
penusukan Syekh Ali Jaber diusut sampai tuntas. Pemerintah perlu memberi solusi untuk meningkatkan kreativitas pemuda agar kejadian serupa tak terulang.
“Saya berharap kepada pihak kepolisian agar bisa mengusut secara tuntas motif sekaligus dalang di balik penusukan,” kata pria yang akrab disapa Aam itu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 14 September 2020.
Aam prihatin atas kasus penusukan Syekh Ali Jaber. Sebab, kejadian serupa sempat menimpa mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten.
Pemerintah, kata Aam, perlu memberi solusi dengan memfasilitasi kreativitas dan kemampuan pemuda. Supaya mereka bisa meningkatkan ekonomi, meningkatkan fasilitas olahraga, dan mendorong kegiatan keagamaan pemuda.
“Jadi tidak ada lagi kasus seperti penusukan yang dilakukan pemuda,” ujar Sekretaris Jenderal DPP Garda Pemuda NasDem itu.
Baca juga: Pemerintah Didorong Menjamin Keamanan Kegiatan Dakwah
Penikaman Ali Jaber oleh orang tidak dikenal terjadi sekitar pukul 17.20 WIB. Ali Jaber ditikam saat melangsungkan program satu juta hafidz di Masjid Falahuddin di Kelurahan Sukajawa Kecamatan Tanjung Karang Barat (TKB) Kota Bandarlampung.
Pelaku penusukan telah ditangkap. Polda Lampung masih memeriksa kejiwaan pelaku. Pemeriksaan untuk memastikan pengakuan orang tua pelaku yang menyebut anaknya mengalami gangguan jiwa.
"Menurut keterangan orang tuanya yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa, namun dari kepolisian tidak bisa menerima pengakuan ini begitu saja," kata Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto, di Mapolresta Bandarlampung, Minggu, 13 September 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)