Jakarta: Vaksin Merah Putih masih dalam pengembangan. Vaksin ditargetkan masuk uji klinik fase I pada akhir 2021.
"Mungkin (uji klinik fase I) baru akan mulai kira-kira semester terakhir, semester keempat dari tahun 2021," ujar Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, kepada Medcom.id, Kamis, 11 Maret 2021.
Amin menuturkan uji klinik akan dikerjakan PT Bio Farma. Sebab, perusahaan pelat merah itu memiliki kewenangan memproduksi vaksin sesuai cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
Saat ini vaksin Merah Putih telah memasuki tahap akhir penelitian dan pengembangan yang dilakukan LBM Eijkman. Tahap berikutnya yakni uji praklinis.
(Baca: Upaya Eijkman Mempercepat Proses Uji Klinis Vaksin Merah Putih)
"Diharapkan nanti antara bulan Maret sampai bulan Mei itu akan terjadi masa transisi (pengujian)," ujar Amin.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diharapkan dapat menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin darurat penggunaan pada Juni 2022.
Amin menyebut hal ini berdasarkan perhitungan jadwal uji praklinis dan uji klinis yang telah dirancang.
Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh enam lembaga dalam negeri. Mereka, yakni LBM Eijkman, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.
Jakarta:
Vaksin Merah Putih masih dalam pengembangan. Vaksin ditargetkan masuk uji klinik fase I pada akhir 2021.
"Mungkin (uji klinik fase I) baru akan mulai kira-kira semester terakhir, semester keempat dari tahun 2021," ujar Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, kepada
Medcom.id, Kamis, 11 Maret 2021.
Amin menuturkan uji klinik akan dikerjakan
PT Bio Farma. Sebab, perusahaan pelat merah itu memiliki kewenangan memproduksi vaksin sesuai cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
Saat ini vaksin Merah Putih telah memasuki tahap akhir penelitian dan pengembangan yang dilakukan LBM Eijkman. Tahap berikutnya yakni uji praklinis.
(Baca:
Upaya Eijkman Mempercepat Proses Uji Klinis Vaksin Merah Putih)
"Diharapkan nanti antara bulan Maret sampai bulan Mei itu akan terjadi masa transisi (pengujian)," ujar Amin.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diharapkan dapat menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin darurat penggunaan pada Juni 2022.
Amin menyebut hal ini berdasarkan perhitungan jadwal uji praklinis dan uji klinis yang telah dirancang.
Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh enam lembaga dalam negeri. Mereka, yakni LBM Eijkman, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
