Ditolak BPOM, Kok Uji Klinis Tahap II Vaksin Nusantara Berlanjut?
Patrick Pinaria • 14 April 2021 17:29
Jakarta: Uji klinis Vaksin Nusantara tahap kedua berlanjut. Sejumlah anggota Komisi IX DPR RI mendapat kesempatan diambil sampel darahnya untuk diuji coba dalam pembuatan vaksin yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini.
Pelaksanaan uji coba ini lantas dipertanyakan. Mengingat, uji coba tahap pertama vaksin ini disebut tak sesuai mekanisme oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pertanyaan cukup tajam datang dari Kritik tersebut Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban. "Tanpa bermaksud tendensius, saya ingin pihak Vaksin Nusantara menjelaskan kepada publik, kenapa tetap ingin melaksanakan uji klinis fase dua," cuit Zubairi lewat akun Twitter miliknya, Rabu, 14 April 2021.
Ia melanjutkan, "padahal BPOM belum keluarkan izin untuk itu. Relawannya pun DPR, yang sebenarnya sudah menjalani vaksinasi kan? Ini benar-benar ganjil."
Keraguan Zubairi semakin bertambah karena Vaksin Nusantara belum lulus uji. Bahkan, dikabarkan vaksin itu pun belum masuk dalam tahap uji praklinik terhadap binatang.
Selain itu, pengembangan Vaksin Nusantara juga dihentikan sementara lantaran belum memenuhi sejumlah syarat. Penghentian itu dilakukan guna tim peneliti melengkapi data-data seperti cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
"Saya pribadi kesulitan meyakinkan diri atau percaya terhadap Vaksin Nusantara. Pasalnya, uji klinis satunya juga belum meyakinkan."
"BPOM menyatakan jika potensi imunogenitas vaksin ini untuk meningkatkan antibodi itu belum meyakinkan. Sehingga, belum bisa ke fase selanjutnya," imbuhnya.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Jakarta: Uji klinis Vaksin Nusantara tahap kedua berlanjut. Sejumlah anggota Komisi IX DPR RI mendapat kesempatan diambil sampel darahnya untuk diuji coba dalam pembuatan vaksin yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ini.
Pelaksanaan uji coba ini lantas dipertanyakan. Mengingat, uji coba tahap pertama vaksin ini disebut tak sesuai mekanisme oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pertanyaan cukup tajam datang dari Kritik tersebut Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban. "Tanpa bermaksud tendensius, saya ingin pihak Vaksin Nusantara menjelaskan kepada publik, kenapa tetap ingin melaksanakan uji klinis fase dua," cuit Zubairi lewat akun Twitter miliknya, Rabu, 14 April 2021.
Ia melanjutkan, "padahal BPOM belum keluarkan izin untuk itu. Relawannya pun DPR, yang sebenarnya sudah menjalani vaksinasi kan? Ini benar-benar ganjil."
Keraguan Zubairi semakin bertambah karena Vaksin Nusantara belum lulus uji. Bahkan, dikabarkan vaksin itu pun belum masuk dalam tahap uji praklinik terhadap binatang.
Selain itu, pengembangan Vaksin Nusantara juga dihentikan sementara lantaran belum memenuhi sejumlah syarat. Penghentian itu dilakukan guna tim peneliti melengkapi data-data seperti cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
"Saya pribadi kesulitan meyakinkan diri atau percaya terhadap Vaksin Nusantara. Pasalnya, uji klinis satunya juga belum meyakinkan."
"BPOM menyatakan jika potensi imunogenitas vaksin ini untuk meningkatkan antibodi itu belum meyakinkan. Sehingga, belum bisa ke fase selanjutnya," imbuhnya.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.