Jakarta: Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) dilibatkan dalam pencarian dan pertolongan (search and rescue) jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Kaki, Kepulauan Seribu. Sebanyak 19 penyelam profesional dikerahkan.
"Mereka sebagian sudah berada di lokasi kejadian sejak kemarin (Minggu, 10 Januari 2020), pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB, mereka melakukan penyelaman," kata Field Commander Indonesia Divers Rescue Team, Ronny, dalam Breaking News Metro TV, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021.
Baca: Basarnas Fokuskan Pencarian Sriwijaya SJ-182 di Bawah Laut
Ronny mengatakan penyelaman dibagi menjadi dua tim yakni tim alpha dan tim bravo. Mereka bergantian menyelam mencari korban serta mengangkut puing pesawat.
Ronny mengatakan IDRT merupakan grup sukarelawan yang memiliki keahlian pencarian dan pertolongan di bawah air. Para penyelam IDRT sesuai standar kualifikasi yang ditetapkan.
"Standar kualifikasinya yaitu diver profesional dengan tingkatan minimal instruktur dan memiliki pengalaman, termasuk melalui tahapan pelatihan dari kita sendiri," ucap dia.
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu ada di 11 nautical mile di utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Jakarta: Indonesia Divers Rescue Team (IDRT) dilibatkan dalam pencarian dan pertolongan (
search and rescue) jatuhnya pesawat
Sriwijaya Air SJ-182 di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Kaki, Kepulauan Seribu. Sebanyak 19 penyelam profesional dikerahkan.
"Mereka sebagian sudah berada di lokasi kejadian sejak kemarin (Minggu, 10 Januari 2020), pagi ini sekitar pukul 08.00 WIB, mereka melakukan penyelaman," kata Field Commander Indonesia Divers Rescue Team, Ronny, dalam Breaking News
Metro TV, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021.
Baca: Basarnas Fokuskan Pencarian Sriwijaya SJ-182 di Bawah Laut
Ronny mengatakan penyelaman dibagi menjadi dua tim yakni tim alpha dan tim bravo. Mereka bergantian menyelam mencari korban serta mengangkut puing pesawat.
Ronny mengatakan IDRT merupakan grup sukarelawan yang memiliki keahlian pencarian dan pertolongan di bawah air. Para penyelam IDRT sesuai standar kualifikasi yang ditetapkan.
"Standar kualifikasinya yaitu
diver profesional dengan tingkatan minimal instruktur dan memiliki pengalaman, termasuk melalui tahapan pelatihan dari kita sendiri," ucap dia.
Pesawat
Sriwijaya Air dengan
call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir
pesawat itu ada di 11
nautical mile di utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)