Jakarta: Peserta Kirab Pemuda 2018 memulai perjalanan keliling Indonesia dari Merauke, Papua. Di sana, para peserta disambut Bupati Merauke Frederikus Gebze. Menurutnya, pemuda memiliki peran vital dalam perjuangan bangsa.
"Kirab ini sebagai saksi bahwa sejarah diprakarsai dan dipelopori juga oleh para pemuda," kata Frederikus, dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Agustus 2018.
Sebagai alumni Kirab Remaja 1990, yang merupakan cikal bakal Kirab Pemuda, Frederikus tahu betul tugas dan tanggung jawab peserta kirab. Menurut dia, para peserta memiliki tugas mulia sebagai promotor budaya nusantara sekaligus merajut kebangsaan.
"Para pemuda ini menjadi tailorman kebangsaan. Mereka menjadi mesin jahit pemersatu kebangsaan karena terdiri dari berbagai pemuda lintas daerah. Dari Sabang sampai Merauke."
"Walaupun terasa berat dan sakit, tapi para peserta harus belajar tentang budaya yang beragam di nusantara dan mau tinggal bersama warga di tempat-tempat terpencil," katanya.
Ia juga mengapresiasi program pemerintah Joko Widodo tentang pemerataan pembangunan di Indonesia. Menurutnya, sebagai daerah perbatasan, kini Merauke telah telah cukup maju di bidang infrastruktur.
"Perjalanan ini akan berdampak positif, menjadi saksi sejarah bahwa pemerintah Indonesia, khususnya Pak Joko Widodo, telah membuat Papua sampai Aceh merasakan yang namanya Indonesia berkeadilan," kata Frederikus.
Kirab Pemuda merupakan agenda Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mengenalkan potensi tanah air kepada para pemuda. Sebanyak 88 pemuda dipilih untuk mengarungi 34 provinsi dan 100 kabupaten/kota selama 73 hari. Kirab dibagi menjadi dua zona.
Zona I berangkat dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), berlanjut ke Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimanten Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Banten, dan DKI Jakarta.
Zona II memulai dari Papua, bersambung ke Pabar, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat Jabar, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Zona I memulai perjalanan pada 5 September dari Sabang. Zona II memulai dari Merauke pada 7 September. Kedua peserta zona itu akan finis dan bertemu kembali pada 15 November 2018 di Jakarta.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8koJ7qrb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Peserta Kirab Pemuda 2018 memulai perjalanan keliling Indonesia dari Merauke, Papua. Di sana, para peserta disambut Bupati Merauke Frederikus Gebze. Menurutnya, pemuda memiliki peran vital dalam perjuangan bangsa.
"Kirab ini sebagai saksi bahwa sejarah diprakarsai dan dipelopori juga oleh para pemuda," kata Frederikus, dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Agustus 2018.
Sebagai alumni Kirab Remaja 1990, yang merupakan cikal bakal Kirab Pemuda, Frederikus tahu betul tugas dan tanggung jawab peserta kirab. Menurut dia, para peserta memiliki tugas mulia sebagai promotor budaya nusantara sekaligus merajut kebangsaan.
"Para pemuda ini menjadi tailorman kebangsaan. Mereka menjadi mesin jahit pemersatu kebangsaan karena terdiri dari berbagai pemuda lintas daerah. Dari Sabang sampai Merauke."
"Walaupun terasa berat dan sakit, tapi para peserta harus belajar tentang budaya yang beragam di nusantara dan mau tinggal bersama warga di tempat-tempat terpencil," katanya.
Ia juga mengapresiasi program pemerintah Joko Widodo tentang pemerataan pembangunan di Indonesia. Menurutnya, sebagai daerah perbatasan, kini Merauke telah telah cukup maju di bidang infrastruktur.
"Perjalanan ini akan berdampak positif, menjadi saksi sejarah bahwa pemerintah Indonesia, khususnya Pak Joko Widodo, telah membuat Papua sampai Aceh merasakan yang namanya Indonesia berkeadilan," kata Frederikus.
Kirab Pemuda merupakan agenda Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mengenalkan potensi tanah air kepada para pemuda. Sebanyak 88 pemuda dipilih untuk mengarungi 34 provinsi dan 100 kabupaten/kota selama 73 hari. Kirab dibagi menjadi dua zona.
Zona I berangkat dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), berlanjut ke Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimanten Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Banten, dan DKI Jakarta.
Zona II memulai dari Papua, bersambung ke Pabar, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat Jabar, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
Zona I memulai perjalanan pada 5 September dari Sabang. Zona II memulai dari Merauke pada 7 September. Kedua peserta zona itu akan finis dan bertemu kembali pada 15 November 2018 di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)