Jakarta: Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, ambles diduga akibat proyek pembangunan basement Rumah Sakit Siloam. Jalan tak dapat dilintasi karena menganga sedalam 20 meter dengan lebar 30 meter. Arus lalu lintas mengarah ke titik ambles telah dialihkan.
Ahli Geoteknik Wahyu Kuswanda mengatakan dugaan sementara amblesnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya, dipicu runtuhnya salah satu sisi dinding galian dalam yang memang disiapkan untuk basement rumah sakit. Hasil akhir menunggu penyelidikan kepolisian dan tim ahli pemerintah daerah.
"Jadi karena dinding galian dalam longsor akhirnya membawa material di belakangnya termasuk Jalan Gubeng dan halaman gedung BNI ikut terseret bergerak bersama ke arah galian itu," ujarnya dalam Metro Siang, Rabu, 19 Desember 2018.
Lantaran pekerjaan galian berada di dalam tanah, kata Wahyu, parameter teknis tanah di lokasi proyek wajib dipahami. Berdasarkan gambar-gambar yang beredar, Wahyu tak bisa memastikan apakah galian tersebut sudah diperkuat oleh dinding penahan atau tidak.
"Saya lihat penahannya di tiga sisi, satu sisi yang sejajar dengan Jalan Gubeng ini di foto tidak tampak. Saya tidak melihat apakah (dinding penahan) memang belum ada atau tertimbun longsoran tanah," ungkapnya.
Kasus amblesnya tanah dengan diameter cukup besar diduga baru pertama kali terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Hal ini mirip dengan fenomena sinkhole yang pernah terjadi di beberapa negara di dunia.
Jika amblesan tanah di Jalan Raya Gubeng diduga akibat kesalahan konstruksi, fenomena sinkhole umumnya karena faktor alam. Merujuk Wikipedia, sinkhole atau lubang runtuhan terjadi karena depresi alami akibat hilangnya lapisan tanah atau bantalan bantuan.
Ukuran fenomena sinkhole pun lebih besar ketimbang amblesan Jalan Raya Gubeng dan tidak bergantung dari dari jenis lapisan tanah dan bantalan batuan di atasnya. Sinkhole tidak hanya terbentuk secara tiba-tiba, runtuhan semacam ini juga dapat terjadi secara perlahan dari waktu ke waktu.
Salah satu fenomena sinkhole pernah terjadi di Berezniki, Rusia. Melansir psb.ipb.ac.id, fenomena ini muncul pada 1986 dan terus tenggelam setiap tahunnya. Kedalaman sinkhole di wilayah ini bahkan sudah mencapai 200 meter dengan panjang 80 meter dan lebar 40 meter. Wilayah ini merupakan pemasok 10 persen kebutuhan dunia akan kalium karbonat atau juga dikenal sebagai potas.
Pada Mei 2018, sinkhole juga tercatat terjadi di Selandia Baru. Fenomena lubang runtuhan di negara ini disebut menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.
Sinkhole di wilayah North Island, Selandia Baru, terbentuk setelah guyuran hujan lebat. Survei geologi Amerika Serikat menyebut sinkhole dapat muncul saat air tanah tidak mengalir di permukaan sehingga menghancurkan batuan di bawahnya. Batu kapur dan ladang garam merupakan lahan yang paling sering mengalami fenomena tersebut.
Jakarta: Jalan Raya Gubeng, Surabaya, Jawa Timur, ambles diduga akibat proyek pembangunan
basement Rumah Sakit Siloam. Jalan tak dapat dilintasi karena menganga sedalam 20 meter dengan lebar 30 meter. Arus lalu lintas mengarah ke titik ambles telah dialihkan.
Ahli Geoteknik Wahyu Kuswanda mengatakan dugaan sementara amblesnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya, dipicu runtuhnya salah satu sisi dinding galian dalam yang memang disiapkan untuk
basement rumah sakit. Hasil akhir menunggu penyelidikan kepolisian dan tim ahli pemerintah daerah.
"Jadi karena dinding galian dalam longsor akhirnya membawa material di belakangnya termasuk Jalan Gubeng dan halaman gedung BNI ikut terseret bergerak bersama ke arah galian itu," ujarnya dalam
Metro Siang, Rabu, 19 Desember 2018.
Lantaran pekerjaan galian berada di dalam tanah, kata Wahyu, parameter teknis tanah di lokasi proyek wajib dipahami. Berdasarkan gambar-gambar yang beredar, Wahyu tak bisa memastikan apakah galian tersebut sudah diperkuat oleh dinding penahan atau tidak.
"Saya lihat penahannya di tiga sisi, satu sisi yang sejajar dengan Jalan Gubeng ini di foto tidak tampak. Saya tidak melihat apakah (dinding penahan) memang belum ada atau tertimbun longsoran tanah," ungkapnya.
Kasus amblesnya tanah dengan diameter cukup besar diduga baru pertama kali terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Hal ini mirip dengan fenomena
sinkhole yang pernah terjadi di beberapa negara di dunia.
Jika amblesan tanah di Jalan Raya Gubeng diduga akibat kesalahan konstruksi, fenomena
sinkhole umumnya karena faktor alam. Merujuk
Wikipedia, sinkhole atau lubang runtuhan terjadi karena depresi alami akibat hilangnya lapisan tanah atau bantalan bantuan.
Ukuran fenomena
sinkhole pun lebih besar ketimbang amblesan Jalan Raya Gubeng dan tidak bergantung dari dari jenis lapisan tanah dan bantalan batuan di atasnya. Sinkhole tidak hanya terbentuk secara tiba-tiba, runtuhan semacam ini juga dapat terjadi secara perlahan dari waktu ke waktu.
Salah satu fenomena
sinkhole pernah terjadi di Berezniki, Rusia. Melansir
psb.ipb.ac.id, fenomena ini muncul pada 1986 dan terus tenggelam setiap tahunnya. Kedalaman
sinkhole di wilayah ini bahkan sudah mencapai 200 meter dengan panjang 80 meter dan lebar 40 meter. Wilayah ini merupakan pemasok 10 persen kebutuhan dunia akan kalium karbonat atau juga dikenal sebagai potas.
Pada Mei 2018, sinkhole juga tercatat terjadi di Selandia Baru. Fenomena lubang runtuhan di negara ini disebut menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.
Sinkhole di wilayah North Island, Selandia Baru, terbentuk setelah guyuran hujan lebat. Survei geologi Amerika Serikat menyebut
sinkhole dapat muncul saat air tanah tidak mengalir di permukaan sehingga menghancurkan batuan di bawahnya. Batu kapur dan ladang garam merupakan lahan yang paling sering mengalami fenomena tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)