Jakarta: Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Garut disebut bersifat merusak. Namun, bencana yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024, itu dinilai minim gempa susulan.
“Gempa tersebut miskin gempa susulan," kata Kepala Pusat Tsunami dan Gempa Bumi BMKG, Daryono, Minggu, 28 April 2024.
Dia menyampaikan alasan gempa yang terjadi di Garut minim susulan. Sebab, batuan sab lempeng Samudra Indo-Australia bersifat homogen dan elastis.
"Dan tidak mudah rapuh," ungkap dia.
Daryono menyampaikan gempa Garut biasa disebut sebagai gempa dalam lempeng. Sebab, terjadi akibat pecahnya batuan dalam slab lempeng.
“Salah satu keistimewaan gempa intraslab adalah sanggup meradiasikan guncangan gempa yang lebih dahsyat dari gempa lain dengan sumber lain,” sebut dia.
Selain itu, dia menyampaikan wilayah selatan Jawa sering dilanda gempa merusak seperti yang terjadi di Garut. Seperti gempa bumi kekuatan 6,3 magnitudo di selatan Jawa pada 24 Juli 1979.
Kemudian, gempa bumi Tasikmalaya berkekuatan 6,1 magnitudo pada 2 November 1979; gempa bumi Tasikmalaha berkekuatan 5,8 magnitudo pada 16 April 1980; dan gempa bumi tsunami Pangandaran berkekuatan 7,7 magnitudo pada 17 Juli 2006.
Kemudian, gempa bumi Tasikmalaya dengan kekuatan 7,3 magnitudo pada 2 September 2009; gempa bumi Tasikmalay berkekuatan 5,4 magnitudo pada 10 Januari 2010; gempa bumi Tasikmalaya berkekuatan 5,4 magnitudo pada 26 Juni 2010.
Selanjutnya, gempa bumi Sukabumi dengan kekuatan 6,1 magnitudo pada 4 Juni 2012; gempa bumi Pangandaran berkekuatan 5,6 magnitudo pada 25 Oktober 2020 dengan, gempa bumi Sukabumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada 27 April 2021; dan gempa bumi Garut berkekuatan 6,4 magnitudo pada 3 Desember 2022.
Jakarta:
Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Garut disebut bersifat merusak. Namun, bencana yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024, itu dinilai minim gempa susulan.
“Gempa tersebut miskin gempa susulan," kata Kepala Pusat Tsunami dan Gempa Bumi
BMKG, Daryono, Minggu, 28 April 2024.
Dia menyampaikan alasan
gempa yang terjadi di Garut minim susulan. Sebab, batuan sab lempeng Samudra Indo-Australia bersifat homogen dan elastis.
"Dan tidak mudah rapuh," ungkap dia.
Daryono menyampaikan gempa Garut biasa disebut sebagai gempa dalam lempeng. Sebab, terjadi akibat pecahnya batuan dalam slab lempeng.
“Salah satu keistimewaan gempa intraslab adalah sanggup meradiasikan guncangan gempa yang lebih dahsyat dari gempa lain dengan sumber lain,” sebut dia.
Selain itu, dia menyampaikan wilayah selatan Jawa sering dilanda gempa merusak seperti yang terjadi di Garut. Seperti gempa bumi kekuatan 6,3 magnitudo di selatan Jawa pada 24 Juli 1979.
Kemudian, gempa bumi Tasikmalaya berkekuatan 6,1 magnitudo pada 2 November 1979; gempa bumi Tasikmalaha berkekuatan 5,8 magnitudo pada 16 April 1980; dan gempa bumi tsunami Pangandaran berkekuatan 7,7 magnitudo pada 17 Juli 2006.
Kemudian, gempa bumi Tasikmalaya dengan kekuatan 7,3 magnitudo pada 2 September 2009; gempa bumi Tasikmalay berkekuatan 5,4 magnitudo pada 10 Januari 2010; gempa bumi Tasikmalaya berkekuatan 5,4 magnitudo pada 26 Juni 2010.
Selanjutnya, gempa bumi Sukabumi dengan kekuatan 6,1 magnitudo pada 4 Juni 2012; gempa bumi Pangandaran berkekuatan 5,6 magnitudo pada 25 Oktober 2020 dengan, gempa bumi Sukabumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada 27 April 2021; dan gempa bumi Garut berkekuatan 6,4 magnitudo pada 3 Desember 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)