medcom.id, Jakarta: Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawadah mengawal pendidikan anak seorang korban ledakan di Kampung Melayu. Djarot sempat menengok kondisi Tasdik (42), seorang korban ledakan yang terjadi Rabu 24 Mei 2017 malam itu.
"Saya minta sama ak Wali mengawal itu supaya bisa masuk SMA 39, cita-citanya ingin masuk AKPOL, bagus itu," ungkap Djarot di RSUD Budhi Asih, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Kamis 25 Mei 2017.
Tak hanya itu, Djarot juga menjamin seluruh biaya pengobatan Tasdik. Bekas Wali Kota Blitar itu juga menjamin seluruh biaya pengobatan korban yang merupakan warga sipil.
Salah satunya, Susi (21), yang sedang menjalani operasi di RSUD Budhi Asih. "Yang untuk sipil itu kami tanggung semua baik di rumah sakit swasta maupun di rumah sakit pemerintah. Sedangkan yang anggota polisi, itu ditanggung oleh kepolisian," kata Djarot.
Sementara itu, Bambang menjelaskan, biaya untuk pengobatan korban dianggarkan di Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Biaya tak berasal dari dana badan amil zakat, infak, dan sodaqoh (Bazis).
"(Besarannya) tergantung tagihan," ucap Bambang.
medcom.id, Jakarta: Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawadah mengawal pendidikan anak seorang korban ledakan di Kampung Melayu. Djarot sempat menengok kondisi Tasdik (42), seorang korban ledakan yang terjadi Rabu 24 Mei 2017 malam itu.
"Saya minta sama ak Wali mengawal itu supaya bisa masuk SMA 39, cita-citanya ingin masuk AKPOL, bagus itu," ungkap Djarot di RSUD Budhi Asih, Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur, Kamis 25 Mei 2017.
Tak hanya itu, Djarot juga menjamin seluruh biaya pengobatan Tasdik. Bekas Wali Kota Blitar itu juga menjamin seluruh biaya pengobatan korban yang merupakan warga sipil.
Salah satunya, Susi (21), yang sedang menjalani operasi di RSUD Budhi Asih. "Yang untuk sipil itu kami tanggung semua baik di rumah sakit swasta maupun di rumah sakit pemerintah. Sedangkan yang anggota polisi, itu ditanggung oleh kepolisian," kata Djarot.
Sementara itu, Bambang menjelaskan, biaya untuk pengobatan korban dianggarkan di Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Biaya tak berasal dari dana badan amil zakat, infak, dan sodaqoh (Bazis).
"(Besarannya) tergantung tagihan," ucap Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)