Mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat menjadi pembicara kuliah umum bertema Leadership di Era Globalisasi
Mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat menjadi pembicara kuliah umum bertema Leadership di Era Globalisasi

Sjafrie Minta Pemuda Waspadai Perang Asimetris

Fauzan Hilal • 23 September 2016 17:30
medcom.id, Jakarta: Kaum muda diminta mewaspadai potensi terjadinya perang simetris di tengah masyarakat.
 
Wakil Menteri Pertahanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, perang asimetris merupakan metode peperangan gaya baru non militer, tetapi memiliki daya hancur tidak kalah hebat bahkan dampaknya lebih dahsyat dari perang militer.
 
"Perang asimetris yang tampak di depan adalah membanjirnya tenaga kerja asing di Indonesia. Hal ini tentu membuat peluang tenaga kerja lokal mencari nafkah berkurang, bahkan tertutup," kata Sjafrie saat menjadi pembicara kuliah umum bertema `Leadership di Era Globalisasi` di Aula Abdul Latief Hendraningrat Gedung IDB Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (23/9/2016).
 
Perang asimetris di antaranya membelokkan sistem sebuah negara sesuai arah kepentingan kolonialisme/kapitalisme, melemahkan ideologi serta mengubah pola pikir rakyat.
 

 
Dalam kesempatan tersebut, Sjafrie juga menyoroti masalah kepemimpinan di era globalisasi yang serba canggih.
 
"Perlu diingatkan bahwa pemimpin itu harus rela berkorban, bukan malah mengorbankan rakyatnya," ujar mantan Pangdam Jaya ini.
 
Sjafrie mengingatkan generasi bangsa untuk meningkatkan kualitas individunya, kemampuan dan pengetahuan serta pendidikan harus menjadi sorotan utama dalam menghadapi globalisasi.
 
Kuliah umum yang diselenggarakan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan UNJ tersebut juga dihadiri Rektor UNJ Prof Dr Djaali, Wakil Rektor I UNJ Prof Dr Muchlis R Luddin, Wakil Rektor III UNJ Prof Dr Sofyan Hanif, Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNJ Dr. Muhammad Zid.
 
Selain Sjafrie, pembicara lain yang hadir yakni mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris dan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian BUMN.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan