Jakarta: Epidemiolog Universitas Gadjah Mada Riris Andono Ahmad meminta masyarakat konsisten memakai masker. Hal itu untuk mencegah gelombang ketiga covid-19.
"Penularan covid-19 di Tanah Air saat ini terkendali. Kalau angka tersebut bisa dipertahankan dan memang benar-benar sebesar itu masyarakat yang menggunakan masker secara konsisten, maka akan mengurangi risiko gelombang ketiga," kata Riris Andono Ahmad di Jakarta, Minggu.
Sejumlah pakar meramalkan ancaman gelombang ketiga covid-19 pada Desember 2021 hingga Januari 2022. Namun, Riris menyebut hal itu bisa dicegah bila masyarakat konsisten pada protokol kesehatan, khususnya menggunakan masker.
Epidemiolog dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM itu mengatakan setiap terjadi mobilitas masyarakat yang bersifat musiman, risiko terjadinya gelombang covid-19 semakin meningkat.
"Jadi, mobilitas musiman akhir tahun merupakan salah satu waktu yang meningkatkan risiko kasus," kata dia.
Riris menegaskan mitigasi risiko peningkatan penularan covid-19 bisa berhasil dengan strategi pencegahan secara konsisten. "3M, 3T, vaksinasi, dan kalau diperlukan ditambah dengan 2M, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan," ujar dia.
Dia mengatakan kunci keberhasilan pemerintah menjaga kondisi saat ini, antara lain kesadaran masyarakat akan bahaya covid-19, pentingnya protokol kesehatan tetap dilaksanakan, serta vaksinasi. "Dan sosialisasi untuk tetap menjaga kesehatan dan imunitas serta gotong royong di masyarakat untuk saling mengingatkan dan membantu mengantisipasi terhadap penyebaran covid-19," kata Riris.
Pemerintah memutuskan menghapus cuti bersama pada 24 Desember 2021 untuk mencegah gelombang ketiga covid-19 di Indonesia. Pemerintah pusat juga melarang aparatur sipil negara (ASN) mengambil cuti dan memanfaatkan momentum hari libur nasional di akhir tahun.
Baca: Pemerintah Bersiap Kendalikan Mobilitas Jelang Libur Natal
Jakarta: Epidemiolog Universitas Gadjah Mada Riris Andono Ahmad meminta masyarakat konsisten memakai
masker. Hal itu untuk mencegah
gelombang ketiga covid-19.
"Penularan
covid-19 di Tanah Air saat ini terkendali. Kalau angka tersebut bisa dipertahankan dan memang benar-benar sebesar itu masyarakat yang menggunakan masker secara konsisten, maka akan mengurangi risiko gelombang ketiga," kata Riris Andono Ahmad di Jakarta, Minggu.
Sejumlah pakar meramalkan ancaman gelombang ketiga covid-19 pada Desember 2021 hingga Januari 2022. Namun, Riris menyebut hal itu bisa dicegah bila masyarakat konsisten pada protokol kesehatan, khususnya menggunakan masker.
Epidemiolog dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM itu mengatakan setiap terjadi mobilitas masyarakat yang bersifat musiman, risiko terjadinya gelombang covid-19 semakin meningkat.
"Jadi, mobilitas musiman akhir tahun merupakan salah satu waktu yang meningkatkan risiko kasus," kata dia.
Riris menegaskan mitigasi risiko peningkatan penularan covid-19 bisa berhasil dengan strategi pencegahan secara konsisten. "3M, 3T, vaksinasi, dan kalau diperlukan ditambah dengan 2M, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan," ujar dia.
Dia mengatakan kunci keberhasilan pemerintah menjaga kondisi saat ini, antara lain kesadaran masyarakat akan bahaya covid-19, pentingnya protokol kesehatan tetap dilaksanakan, serta vaksinasi. "Dan sosialisasi untuk tetap menjaga kesehatan dan imunitas serta gotong royong di masyarakat untuk saling mengingatkan dan membantu mengantisipasi terhadap penyebaran covid-19," kata Riris.
Pemerintah memutuskan menghapus cuti bersama pada 24 Desember 2021 untuk mencegah gelombang ketiga covid-19 di Indonesia. Pemerintah pusat juga melarang aparatur sipil negara (ASN) mengambil cuti dan memanfaatkan momentum hari libur nasional di akhir tahun.
Baca:
Pemerintah Bersiap Kendalikan Mobilitas Jelang Libur Natal Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)