Jakarta: Kasus gagal ginjal akut pada anak mengalami peningkatan di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan gejala-gejala penyakit misterius ini.
"Gagal ginjal akut pada anak ini telah terjadi pada awal tahun 2022, namun baru mengalami peningkatan pada September," ungkap Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan Yanti Herman dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 20 Oktober 2022.
Ia mengungkapkan penegakan diagnosis untuk penyakit gagal ginjal akut pada anak diawali dengan mengamati gejala dan tanda klinis yang dialami pasien. Salah satunya terjadi penurunan jumlah buang air kecil/BAK (oliguria) atau tidak ada sama sekali (anuria).
"Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi/penyaringan ginjal. Biasanya ditandai peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urine," terang Yanti.
Anak tidak BAK adalah gejala khas gagal ginjal akut. Foto: iStock
Gejala gagal ginjal akut anak
Gagal ginjal akut diketahui menyerang anak dengan di rentang usia 6 bulan-18 tahun, paling banyak terjadi pada balita. Gejala awalnya adalah infeksi saluran cerna dan gejala ISPA.
Sementara, gejala khas gagal ginjal akut adalah jumlah air seni yang semakin berkurang bahkan tidak bisa BAK sama sekali. Anak diminta segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), seperti rumah sakit, jika sudah pada tahap ini.
Oleh karena itu, orang tua diminta untuk lebih aktif memantau buah hati. Lakukan pemantauan tanda bahaya umum serta pemantauan jumlah dan warna urin (pekat atau kecoklatan) di rumah serta pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup dengan minum air.
"Bila anak mengalami gejala dan tanda disertai dengan volume urine berkurang atau tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), segera bawa anak anda ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujar Yanti.
Jakarta: Kasus
gagal ginjal akut pada anak mengalami peningkatan di Indonesia. Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) membeberkan gejala-gejala penyakit misterius ini.
"Gagal ginjal akut pada anak ini telah terjadi pada awal tahun 2022, namun baru mengalami peningkatan pada September," ungkap Plt. Direktur Pelayanan Kesenatan Rujukan Yanti Herman dalam keterangan tertulis dikutip Kamis, 20 Oktober 2022.
Ia mengungkapkan penegakan diagnosis untuk penyakit gagal ginjal akut pada anak diawali dengan mengamati gejala dan tanda klinis yang dialami pasien. Salah satunya terjadi penurunan jumlah buang air kecil/BAK (oliguria) atau tidak ada sama sekali (anuria).
"Penurunan cepat dan tiba-tiba pada fungsi filtrasi/penyaringan ginjal. Biasanya ditandai peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urine," terang Yanti.
Anak tidak BAK adalah gejala khas gagal ginjal akut. Foto: iStock
Gejala gagal ginjal akut anak
Gagal ginjal akut diketahui menyerang anak dengan di rentang usia 6 bulan-18 tahun, paling banyak terjadi pada balita. Gejala awalnya adalah infeksi saluran cerna dan gejala ISPA.
Sementara, gejala khas gagal ginjal akut adalah jumlah air seni yang semakin berkurang bahkan tidak bisa BAK sama sekali. Anak diminta segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), seperti rumah sakit, jika sudah pada tahap ini.
Oleh karena itu, orang tua diminta untuk lebih aktif memantau buah hati. Lakukan pemantauan tanda bahaya umum serta pemantauan jumlah dan warna urin (pekat atau kecoklatan) di rumah serta pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup dengan minum air.
"Bila anak mengalami gejala dan tanda disertai dengan volume urine berkurang atau tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), segera bawa anak anda ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," ujar Yanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)