medcom.id, Jakarta: Pencarian korban dan badan Pesawat AirAsia QZ 8501 memasuki hari ke sembilan, Senin (5/1/2015). Sejumlah upaya sudah dilakukan tim search and rescue (SAR) gabungan untuk mencari pesawat nahas yang hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) lalu. Meski 34 korban sudah ditemukan dan titik jatuhnya pesawat sudah teridentifikasi, tim SAR yang dikomandoi Badan SAR Nasional (Basarnas) merasa belum maksimal.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo mengaku, Basarnas berpacu dengan waktu dan cuaca. "Tantangan kita itu ada di waktu dan cuaca," ujar Bambang di Gedung Basarnas Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Minggu (4/5/2015).
Ya, cuaca dan waktu jadi kendala utama. Sebab, cuaca berpengaruh terhadap arus di lautan, sementara waktu berpengaruh terhadap kondisi jenazah. Arus yang tinggi membikin tim kesulitan menemukan jenazah yang kian lama membusuk di dalam lautan. Bambang menduga, jenazah dan puing kapal sudah bergerak. Tak berada di lokasi yang sama. Keduanya diduga bergerak ke Timur.
"Saat ini debris dan jenazah di permukaan laut terbawa arus ke arah timur," sebut Bambang.
Langkah taktis dan strategis pun perlu dilakukan. Basarnas mantap membikin rencana baru. Pencarian diperluas ke arah timur dengan total luas cakupan 20.700 mil laut pesegi. Lima kapal dengan kemampuan deteksi bawah air kembali diterjungkan. Perenang handal pun juga sudah dipersiapkan. Bahkan, kesemua rencana itu sudah diperhitungkan secara matematis dan ilmiah lewat aplikasi search and Mapping.
"Kita merencanakan sesuatu pasti menggunakan perhitungan. Itu sudah baku dan ditambahkan dengan analisa kita dari hari ke hari. Dan ada evaluasinya," ungkap dia.
Di tengah kemantapan, Bambang tetap sadar, ada satu kendala yang bisa jadi penghambat, yakni cuaca. Cuaca bukan milik manusia, ada Yang Kuasa yang lebih punya rencana.
Lantaran itu, Bambang berharap, Yang Kuasa memuluskan rencana mereka. Sebab, cuaca cerah diprediksi menaungi langkah tim menyelamatkan korban AirAsia. Supaya, keluarga korban tak lebih lama berduka, menunggu sanak keluarga yang sudah hilang mencuri air mata mereka.
"Kita punya harapan besok dipredikasi akan bersahabat. gelombang akan berkisar 2-3 meter, mudah-mudahan besok ada hasil yang lebih optimal," tegas Bambang.
medcom.id, Jakarta: Pencarian korban dan badan Pesawat AirAsia QZ 8501 memasuki hari ke sembilan, Senin (5/1/2015). Sejumlah upaya sudah dilakukan tim
search and rescue (SAR) gabungan untuk mencari pesawat nahas yang hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) lalu. Meski 34 korban sudah ditemukan dan titik jatuhnya pesawat sudah teridentifikasi, tim SAR yang dikomandoi Badan SAR Nasional (Basarnas) merasa belum maksimal.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo mengaku, Basarnas berpacu dengan waktu dan cuaca. "Tantangan kita itu ada di waktu dan cuaca," ujar Bambang di Gedung Basarnas Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Minggu (4/5/2015).
Ya, cuaca dan waktu jadi kendala utama. Sebab, cuaca berpengaruh terhadap arus di lautan, sementara waktu berpengaruh terhadap kondisi jenazah. Arus yang tinggi membikin tim kesulitan menemukan jenazah yang kian lama membusuk di dalam lautan. Bambang menduga, jenazah dan puing kapal sudah bergerak. Tak berada di lokasi yang sama. Keduanya diduga bergerak ke Timur.
"Saat ini debris dan jenazah di permukaan laut terbawa arus ke arah timur," sebut Bambang.
Langkah taktis dan strategis pun perlu dilakukan. Basarnas mantap membikin rencana baru. Pencarian diperluas ke arah timur dengan total luas cakupan 20.700 mil laut pesegi. Lima kapal dengan kemampuan deteksi bawah air kembali diterjungkan. Perenang handal pun juga sudah dipersiapkan. Bahkan, kesemua rencana itu sudah diperhitungkan secara matematis dan ilmiah lewat aplikasi search and Mapping.
"Kita merencanakan sesuatu pasti menggunakan perhitungan. Itu sudah baku dan ditambahkan dengan analisa kita dari hari ke hari. Dan ada evaluasinya," ungkap dia.
Di tengah kemantapan, Bambang tetap sadar, ada satu kendala yang bisa jadi penghambat, yakni cuaca. Cuaca bukan milik manusia, ada Yang Kuasa yang lebih punya rencana.
Lantaran itu, Bambang berharap, Yang Kuasa memuluskan rencana mereka. Sebab, cuaca cerah diprediksi menaungi langkah tim menyelamatkan korban AirAsia. Supaya, keluarga korban tak lebih lama berduka, menunggu sanak keluarga yang sudah hilang mencuri air mata mereka.
"Kita punya harapan besok dipredikasi akan bersahabat. gelombang akan berkisar 2-3 meter, mudah-mudahan besok ada hasil yang lebih optimal," tegas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)