medcom.id, Bali: Ada yang berbeda dengan Idenesia episode kali ini. Di mana Yovie Widianto, selaku host, mengajak kita untuk melihat indahnya alam, adat istiadat hingga budaya Bali.
Di Pulau Dewata ini banyak tempat indah, yang seolah tidak akan habis untuk dikunjungi. Keindahannya membuat takjub, hingga wisatawan betah berlama-lama di sana.
Tempat pertama yang akan dikunjungi Yovie adalah Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma yang berada di Banjar Tengkulah Tengah, Sukawati, Gianyar. Di tempat ini, Yovie akan bertemu dengan Prayitno selaku pengelola rumah topeng tersebut.
Pada kesempatan itu, Prayitno mengatakan dirinya berinisiatif membuat rumah topeng karena keterpanggilan. Karena dulu para pendahulu mengajarkan tentang filosofi topeng dan wayang.
"Di dalam filosofi ada narasi dan ada cerita, kemudian ada sosiologi hubungan antara manusia, alam dan tuhannya, lalu ada ajaran budi pekerti di situ nampak dalam faktor kebahasaan," ungkapnya.
Prayitno juga bercerita awal mula ia mengumpulkan topeng-topeng tersebut, seperti melalui para mantan penari topeng hingga paguyuban-paguyuban yang dulu pernah menari topeng. Saat ini ada sekitar 1.300 topeng yang berada di Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma. Selain topeng-topeng yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Bali, Irian, hingga Sumatera, ada juga beberapa topeng yang berasal dari luar negeri seperti Jepang, Tiongkok hingga Afrika.
Untuk topeng asal Bali sendiri ia menjelaskan bahwa ada dua macam, yaitu topeng yang digunakan untuk pertunjukan dan ritual. Keunikan topeng di Bali terletak pada keunikanya dalam pewarnaan, di mana pewarnanya dari alam semisal batu, daun ataupun tulang akan tetapi sistem pewarnaan inilah yang hampir punah. Maka dari itu, Prayitno melalui Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma mencoba melestarikanya.
"Pewarnaan topeng dengan sistem alam hampir punah maka dari itu kami mencoba untuk menyajikan ini dengan harapan di samping melastarikan juga untuk pendidikan dan hiburan. Di dalam pendidikan itu kita harus belajar tentang makna dari topeng, pewarna topeng, dan juga karakter topeng," terangnya.
Selanjutnya, Yovie berkunjung ke Rumah Tenun Ikat Putri Ayu milik Ida Bagus Adyana. Pengusaha yang memulai karirnya sejak 1991 tersebut menerangkan bahwa Kain Bebali menjadi salah satu awal sejarah kain tenun.
"Dulu leluhur kita melakukan desain dengan melihat alam sekitar seperti bulan, bintang, atau keadaan alam yang mana saat ini saya coba kembangkan dengan metode variasi desain melaui air brash," ungkapnya. Kini Ida Bagus Adyana tengah menyiapkan sebuah karya tenunan untuk hari ulang tahun Kabupaten Gianyar.
Penasaran dengan kelanjutan cerita di atas? Simak Idenesia Spesial Bali pada Sabtu (7/6/2014) pukul 14.30 WIB hanya di Metro TV.(Adv)
medcom.id, Bali: Ada yang berbeda dengan Idenesia episode kali ini. Di mana Yovie Widianto, selaku
host, mengajak kita untuk melihat indahnya alam, adat istiadat hingga budaya Bali.
Di Pulau Dewata ini banyak tempat indah, yang seolah tidak akan habis untuk dikunjungi. Keindahannya membuat takjub, hingga wisatawan betah berlama-lama di sana.
Tempat pertama yang akan dikunjungi Yovie adalah Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma yang berada di Banjar Tengkulah Tengah, Sukawati, Gianyar. Di tempat ini, Yovie akan bertemu dengan Prayitno selaku pengelola rumah topeng tersebut.
Pada kesempatan itu, Prayitno mengatakan dirinya berinisiatif membuat rumah topeng karena keterpanggilan. Karena dulu para pendahulu mengajarkan tentang filosofi topeng dan wayang.
"Di dalam filosofi ada narasi dan ada cerita, kemudian ada sosiologi hubungan antara manusia, alam dan tuhannya, lalu ada ajaran budi pekerti di situ nampak dalam faktor kebahasaan," ungkapnya.
Prayitno juga bercerita awal mula ia mengumpulkan topeng-topeng tersebut, seperti melalui para mantan penari topeng hingga paguyuban-paguyuban yang dulu pernah menari topeng. Saat ini ada sekitar 1.300 topeng yang berada di Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma. Selain topeng-topeng yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Bali, Irian, hingga Sumatera, ada juga beberapa topeng yang berasal dari luar negeri seperti Jepang, Tiongkok hingga Afrika.
Untuk topeng asal Bali sendiri ia menjelaskan bahwa ada dua macam, yaitu topeng yang digunakan untuk pertunjukan dan ritual. Keunikan topeng di Bali terletak pada keunikanya dalam pewarnaan, di mana pewarnanya dari alam semisal batu, daun ataupun tulang akan tetapi sistem pewarnaan inilah yang hampir punah. Maka dari itu, Prayitno melalui Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma mencoba melestarikanya.
"Pewarnaan topeng dengan sistem alam hampir punah maka dari itu kami mencoba untuk menyajikan ini dengan harapan di samping melastarikan juga untuk pendidikan dan hiburan. Di dalam pendidikan itu kita harus belajar tentang makna dari topeng, pewarna topeng, dan juga karakter topeng," terangnya.
Selanjutnya, Yovie berkunjung ke Rumah Tenun Ikat Putri Ayu milik Ida Bagus Adyana. Pengusaha yang memulai karirnya sejak 1991 tersebut menerangkan bahwa Kain Bebali menjadi salah satu awal sejarah kain tenun.
"Dulu leluhur kita melakukan desain dengan melihat alam sekitar seperti bulan, bintang, atau keadaan alam yang mana saat ini saya coba kembangkan dengan metode variasi desain melaui air brash," ungkapnya. Kini Ida Bagus Adyana tengah menyiapkan sebuah karya tenunan untuk hari ulang tahun Kabupaten Gianyar.
Penasaran dengan kelanjutan cerita di atas? Simak Idenesia Spesial Bali pada Sabtu (7/6/2014) pukul 14.30 WIB hanya di Metro TV.(Adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AND)