Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, dalam webinar
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, dalam webinar "Tantangan Komunikasi Publik Demi Membangun Optimisme", Kamis, 26 Agustus 2021. (Antara/Tangkapan layar

Kominfo: Hoaks Hambat Penanganan Pandemi

Antara • 26 Agustus 2021 17:49
Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai hoaks yang menyebar di tengah masyarakat bisa menghambat upaya penanganan pandemi covid-19 di Tanah Air. Hoaks berkembang ketika terjadi dinamika yang tinggi di masyarakat, seperti saat pemilihan umum atau krisis kesehatan seperti sekarang.
 
"Hoaks tumbuh subur bisa menghambat kita menangani krisis, dalam hal ini pandemi covid-19," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo, Usman Kansong, dalam webinar "Tantangan Komunikasi Publik Demi Membangun Optimisme", Kamis, 26 Agustus 2021.
 
Kominfo terus menyisir dan membuat kontra narasi untuk mengatasi hoaks yang menyebar sangat cepat saat pandemi. Khususnya, hoaks yang berhubungan dengan kesehatan.

Menurut data Kominfo, ada 270 isu hoaks yang berhubungan dengan vaksin covid-19. Total ada 1.897 konten hoaks terkait vaksin covid-19.
 
Kominfo segera menurunkan (take down) konten tersebut karena dapat membuat orang tidak mau divaksin. Untuk menurunkan konten yang menyebar di media sosial, Kominfo bekerja sama dengan penyelenggara sistem elektronik atau platform media sosial.
 
"Kita butuh kontribusi platform itu. Di luar negeri, ini biasa terjadi," kata Usman.
 
Baca: Berita Hoaks Pengaruhi Capaian Vaksinasi di Pidie
 
Usman mengutip pendapat para ahli bahwa kontra narasi untuk hoaks justru bisa menambah keterikatan atau engagement konten tersebut. Ketika membaca kontra narasi, orang akan mencari tahu apa yang melatarbelakangi sehingga mencari hoaks yang dimaksud.
 
"Karena itu, menurut ahli, yang terbaik adalah minta platform untuk menurunkan supaya orang tidak bisa akses," kata Usman.
 
Selain memutus akses, Kominfo lebih banyak fokus memberikan literasi digital kepada masyarakat dan memberikan kontra narasi terhadap hoaks yang beredar. Menurut Usman, menyebarkan kontra narasi merupakan salah satu cara melindungi masyarakat dari hoaks.
 
Kominfo juga bekerja sama dengan media massa yang memiliki tim pengecekan fakta. Sementara itu, literasi digital juga perlu diberikan kepada masyarakat agar mereka bisa memanfaatkan internet untuk mendapatkan informasi yang benar.
 
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan