Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kepala daerah menjaga keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) covid-19 di bawah 50 persen. BOR secara nasional sudah cukup rendah, yakni di angka 29 persen.
Namun, ada sejumlah provinsi yang masih menunjukkan tren cukup tinggi. Ada tiga provinsi yang keterisian tempat tidurnya di atas 50 persen.
"Ada tiga provinsi yang harus hati-hati. BOR di Sumatra Utara 56 persen, di Kepulauan Riau 53 persen, dan di Riau 52 persen. Kalau yang masuk ke rumah sakit banyak, artinya memang harus hati-hati, super hati-hati," kata Jokowi saat memberi arahan kepada kepala daerah se-Indonesia yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 18 Mei 2021.
Baca: Vaksinasi Gelombang 3 Prioritaskan Masyarakat Miskin dan ODGJ
Jokowi mengaku kerap menjadikan Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet sebagai acuan. Sebab, fasilitas kesehatan itu paling banyak menampung pasien covid-19.
"Yang sering saya pakai patokan itu Wisma Atlet karena itu yang paling banyak menampung. Pernah di September tahun lalu di sana sampai 90 persen. Saya ingat betul. Saya takut betul karena kalau dua pekan tidak turun, bisa penuh, bisa collapse," ucap dia.
Namun, kata dia, dengan penerapan kebijakan yang baik seperti pelaksanaan PPKM berskala mikro dan dibarengi vaksinasi secara masif, tingkat keterisian di Wisma Atlet dapat terus ditekan. Saat ini, BOR hanya 15,5 persen dan secara nasional 29 persen.
Jakarta: Presiden
Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kepala daerah menjaga keterisian tempat tidur atau
bed occupancy ratio (BOR) covid-19 di bawah 50 persen. BOR secara nasional sudah cukup rendah, yakni di angka 29 persen.
Namun, ada sejumlah provinsi yang masih menunjukkan tren cukup tinggi. Ada tiga provinsi yang keterisian tempat tidurnya di atas 50 persen.
"Ada tiga provinsi yang harus hati-hati. BOR di Sumatra Utara 56 persen, di Kepulauan Riau 53 persen, dan di Riau 52 persen. Kalau yang masuk ke rumah sakit banyak, artinya memang harus hati-hati, super hati-hati," kata Jokowi saat memberi arahan kepada kepala daerah se-Indonesia yang disiarkan kanal
YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 18 Mei 2021.
Baca:
Vaksinasi Gelombang 3 Prioritaskan Masyarakat Miskin dan ODGJ
Jokowi mengaku kerap menjadikan Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet sebagai acuan. Sebab, fasilitas kesehatan itu paling banyak menampung pasien
covid-19.
"Yang sering saya pakai patokan itu Wisma Atlet karena itu yang paling banyak menampung. Pernah di September tahun lalu di sana sampai 90 persen. Saya ingat betul. Saya takut betul karena kalau dua pekan tidak turun, bisa penuh, bisa
collapse," ucap dia.
Namun, kata dia, dengan penerapan kebijakan yang baik seperti pelaksanaan PPKM berskala mikro dan dibarengi vaksinasi secara masif, tingkat keterisian di Wisma Atlet dapat terus ditekan. Saat ini, BOR hanya 15,5 persen dan secara nasional 29 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)