Jakarta: Indeks curah hujan pada musim ini lebih rendah dari tahun lalu. Hal ini menyebabkan dampak bencana hidrometeorologis yang terjadi juga semakin ringan.
"Saat ini indeksnya -0,9 kalau tahun lalu itu -1,2 jadi ini agak sedikit di bawah. Kemungkinan dampak ekstremnya di bawah tahun lalu," ungkap Deputi Meteorologi BMKG Guswanto dalam Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Senin, 1 November 2021.
Namun, ia tetap mengimbau masyarakat agar waspada. Pasalnya, bencana hidrometeorologis juga dipengaruhi faktor lain seperti cuaca ekstrem, iklim ekstrem, dan lingkungan.
Gejala yang ditimbulkan atas curah hujan tersebut ditandai dengan hujan lebat, angin kencang, puting beliung, hujan es dan banjir. Gejala tersebut sudah dilaporkan terjadi di beberapa bagian barat dari pulau Indonesia.
"BMKG terus berkoordinasi kepada oresiden dan lembaga terkait agar dapat mengambil langkah strategis untuk menangani dampak dari fenomena ini," imbuhnya. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Indeks curah hujan pada musim ini lebih rendah dari tahun lalu. Hal ini menyebabkan dampak bencana hidrometeorologis yang terjadi juga semakin ringan.
"Saat ini indeksnya -0,9 kalau tahun lalu itu -1,2 jadi ini agak sedikit di bawah. Kemungkinan dampak ekstremnya di bawah tahun lalu," ungkap Deputi Meteorologi BMKG Guswanto dalam
Selamat Pagi Indonesia di
Metro TV, Senin, 1 November 2021.
Namun, ia tetap mengimbau masyarakat agar waspada. Pasalnya, bencana hidrometeorologis juga dipengaruhi faktor lain seperti cuaca ekstrem, iklim ekstrem, dan lingkungan.
Gejala yang ditimbulkan atas curah hujan tersebut ditandai dengan hujan lebat, angin kencang, puting beliung, hujan es dan banjir. Gejala tersebut sudah dilaporkan terjadi di beberapa bagian barat dari pulau Indonesia.
"BMKG terus berkoordinasi kepada oresiden dan lembaga terkait agar dapat mengambil langkah strategis untuk menangani dampak dari fenomena ini," imbuhnya.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)