Jakarta: Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengimbau Indonesia sigap mengantisipasi virus covid-19 varian B.1.1.529 atau Omicron. Ada tujuh langkah yang harus dilakukan sejak dini.
“Pertama, menata ulang masuknya pengunjung dari negara terjangkit,” kata Yoga dalam keterangan tertulis, Minggu, 28 November 2021.
Yoga mengatakan upaya itu bisa ditempuh dengan berbagai cara. Mulai mengecek riwayat pelaku perjalanan secara rinci, memberlakukan karantina dengan lebih ketat, hingga meningkatkan jumlah pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) kepada para pendatang.
“Karena bisa saja sekarang datang dari negara aman tapi beberapa hari sebelumnya berkunjung ke negara terjangkit,” kata mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara itu.
Langkah kedua, memeratakan kapasitas WGS di dalam negeri. Yoga mengusulkan pemeriksaan hingga puluhan ribu seperti India.
Langkah ketiga, mewaspadai klaster di berbagai kabupaten/kota. Artinya, surveilans berbasis laboratorium harus ditingkatkan.
“Keempat, meningkatkan jumlah tes agar semua kabupaten/kota melakukan tes sesuai jumlah minimal WHO,” jelas Yoga.
Langkah kelima, melakukan pelacakan dengan lebih luas. Keenam, meningkatkan vaksinasi agar 55 persen rakyat Indonesia yang belum mendapat dosis lengkap segera menerima vaksin.
“Perlu dicari mekanisme terbaik agar laju vaksinasi yang diberitakan menurun dapat meningkat dengan nyata,” tutur dia.
Langkah terakhir rutin mengikuti perkembangan ilmiah. Sebab, dinamika covid-19 sangat cepat.
“Semua keputusan harus berdasar bukti ilmiah,” tegas Yoga.
Baca: Penyebaran Varian Omicron, Pemerintah Diminta Perketat Pintu Masuk Negara
Jakarta: Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengimbau Indonesia sigap mengantisipasi
virus covid-19 varian B.1.1.529 atau
Omicron. Ada tujuh langkah yang harus dilakukan sejak dini.
“Pertama, menata ulang masuknya pengunjung dari negara terjangkit,” kata Yoga dalam keterangan tertulis, Minggu, 28 November 2021.
Yoga mengatakan upaya itu bisa ditempuh dengan berbagai cara. Mulai mengecek riwayat pelaku perjalanan secara rinci, memberlakukan karantina dengan lebih ketat, hingga meningkatkan jumlah pemeriksaan
whole genome sequencing (WGS) kepada para pendatang.
“Karena bisa saja sekarang datang dari negara aman tapi beberapa hari sebelumnya berkunjung ke negara terjangkit,” kata mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara itu.
Langkah kedua, memeratakan kapasitas WGS di dalam negeri. Yoga mengusulkan pemeriksaan hingga puluhan ribu seperti India.
Langkah ketiga, mewaspadai klaster di berbagai kabupaten/kota. Artinya, surveilans berbasis laboratorium harus ditingkatkan.
“Keempat, meningkatkan jumlah tes agar semua kabupaten/kota melakukan tes sesuai jumlah minimal WHO,” jelas Yoga.
Langkah kelima, melakukan pelacakan dengan lebih luas. Keenam, meningkatkan
vaksinasi agar 55 persen rakyat Indonesia yang belum mendapat dosis lengkap segera menerima vaksin.
“Perlu dicari mekanisme terbaik agar laju vaksinasi yang diberitakan menurun dapat meningkat dengan nyata,” tutur dia.
Langkah terakhir rutin mengikuti perkembangan ilmiah. Sebab, dinamika covid-19 sangat cepat.
“Semua keputusan harus berdasar bukti ilmiah,” tegas Yoga.
Baca:
Penyebaran Varian Omicron, Pemerintah Diminta Perketat Pintu Masuk Negara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)