Jakarta: Sebanyak lebih dari 250 warga Palestina meninggal akibat serangan Israel sepanjang 2023 sampai sebelum Hamas menyerang. Hal itu dinilai menjadi salah satu alasan organisasi militan Palestina, Hamas, melakukan penyerangan pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
"Dalam satu tahun ini saja 259 orang meninggal karena kekerasan dari para pemukim atau aparatur militer Israel," kata pakar hubungan internasional Universitas Indonesia Shofwan Al Banna di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Oktober 2023.
Shofwan mengatakan hal itu diperparah dengan provokasi di wilayah-wilayah yang dianggap suci. Baik oleh umat Islam maupun Kristen.
"Bahkan kelompok Judaism dari mazhab Yahudi mengalami kekerasan dari aparatur Israel sendiri karena menentang apa yang dilakukan pemerintah Israel," ujar dia.
Shofwan menyebut faktor lainnya ialah adanya kekerasan di Desa Huwara, Palestina, hingga 6 Oktober 2023. Desa tersebut menjadi sasaran ekspansi permukiman dari pihak Israel sejak awal Maret 2023.
"Mereka (Israel) dapat kritik karena berdampak pada proses konflik. 7 Oktober 2023 kemarin akhirnya terjadi letupan," tutur dia.
Selain itu, angka kekerasan meningkat dalam 2,5 tahun terakhir dalam periode kepemimpinan Israel yang dipimpin kelompok sayap kanan. Pemerintah Israel bahkan menyatakan orang-orang Palestina wilayah di tepi barat harus dihilangkan seluruhnya.
"Ini diperluas dengan pemukim ilegal yang memaksa masuk dan dilindungi aparatur Israel sehingga kekerasan meningkat," jelas Shofwan.
Jakarta: Sebanyak lebih dari 250 warga
Palestina meninggal akibat serangan Israel sepanjang 2023 sampai sebelum Hamas menyerang. Hal itu dinilai menjadi salah satu alasan organisasi militan Palestina, Hamas, melakukan penyerangan pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
"Dalam satu tahun ini saja 259 orang meninggal karena kekerasan dari para pemukim atau aparatur militer Israel," kata pakar hubungan internasional Universitas Indonesia Shofwan Al Banna di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Oktober 2023.
Shofwan mengatakan hal itu diperparah dengan provokasi di wilayah-wilayah yang dianggap suci. Baik oleh umat Islam maupun Kristen.
"Bahkan kelompok Judaism dari mazhab Yahudi mengalami kekerasan dari aparatur
Israel sendiri karena menentang apa yang dilakukan pemerintah Israel," ujar dia.
Shofwan menyebut faktor lainnya ialah adanya kekerasan di Desa Huwara, Palestina, hingga 6 Oktober 2023. Desa tersebut menjadi sasaran ekspansi permukiman dari pihak Israel sejak awal Maret 2023.
"Mereka (Israel) dapat kritik karena berdampak pada proses konflik. 7 Oktober 2023 kemarin akhirnya terjadi letupan," tutur dia.
Selain itu, angka kekerasan meningkat dalam 2,5 tahun terakhir dalam periode kepemimpinan Israel yang dipimpin kelompok sayap kanan. Pemerintah
Israel bahkan menyatakan orang-orang Palestina wilayah di tepi barat harus dihilangkan seluruhnya.
"Ini diperluas dengan pemukim ilegal yang memaksa masuk dan dilindungi aparatur Israel sehingga kekerasan meningkat," jelas Shofwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)