Hal ini disampaikan Panglima Kodam (Pangdam)/Jaya Mayjen Mohamad Hasan. Ia menyebut terjadi gesekan antar-amunisi yang sudah kedaluwarsa.
"Kami menganalisa bahwa ini karena amunisi yang sudah kedaluwarsa,” kata Hasan saat konferensi pers, Sabtu 30 Maret 2024.
Hasan menjelaskan amunisi tersebut diperkirakan sudah berusia lebih dari 10 tahun. Pada amunisi atau bahan peledak itu terdapat bahan kimia.
"Jadi kemungkinan adalah karena, seperti bahan peledak kan bahan kimia, yang kemungkinan sangat labil, dan memang kita tidak pakai lagi. Jadi kemungkinan seperti itu," ujar Hasan.
Baca juga: Pangdam Jaya: Lokasi Sekitar Gudang yang Meledak Sudah Aman |
"Dan di gudang itu tidak ada sistem listrik yang sebabkan dari luar. Kemungkinan dari materil dari amunisi itu sendiri, yang bergesek, menimbulkan asap ataupun ledakan," lanjut Hasan.
Di sisi lain, Hasan sudah mengambil langkah terkait amunisi kedaluwarsa. Pihaknya melakukan proses pengembalian dari satuan yang tersebar di lingkungan Kodam Jaya.
"Amunisi-amunisi yang sudah kedaluwarsa itu pengembalian dari berbagai satuan yang dilayani di seluruh wilayah Kodam di Jakarta ini, dan kami ada 160 ribu jenis dan bahan peledak," ungkap Hasan.
Ledakan dan kebakaran terjadi sekitar pukul 18.05 WIB. Bermula dari gudang amunisi nomor 6 yang mengeluarkan asap.
Dampak dari ledakan ini membuat setidaknya 135 kepala keluarga mengungsi. Sebanyak 85 KK di antaranya diungsikan ke Kantor Desa dan 50 lainnya di sarana ibadah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id