Sejumlah kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai membuat tren negatif ekonomi menurun signifikan. Temuan tersebut didapat dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) priode 13-21 Agustus 2022.
Survei LSI menyatakan tren negatif kondisi ekonomi nasional pada Agustus berada pada angka 26,9 persen. Angka itu cenderung menurun dari hasil survei serupa pada bulan Mei sebesar 36,2 serta pada bulan Februari mencapai 42,1 persen.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, mengatakan penurunan drastis terjadi pada tren negatif perekonomian nasional. Utamanya beriringan dengan langkah Jokowi yang turut meluncurkan berbagai kebijakan pemulihan ekonomi pascapandemi.
"Kondisi ekonomi dinilai positif oleh sekitar 26 persen jadi imbang yang menilai negatif sekitar 27 persen yang menilai biasa-biasa aja 46 persen," kata Djayadi dalam rilis Temuan Survei Nasional Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024, Selasa, 6 September 2022.
Lebih lanjut dia menjelaskan turunnya presentase tren negatif terhadap perekonomian pada era Pemerintahan Jokowi tidak dibarengi dengan tren positif. Catatan survei menunjukan tren positif terkait ekonomi cenderung jalan di tempat.
Meski demikian dia menyampaikan kondisi tersebut menjadi satu hal yang harus diapresiasi. Serta tentunya, menurut dia, pemerintah perlu mempertahankan hasil baik yang sudah berhasil didapat saat ini.
"Kalau kita lihat trennya jadi presepsi positifnya cenderung stagnan sebetulnya. Tapi kalau kita lihat dari presepsi negatif terhadap ekonomi nasional itu ada penurunan," ungkap Djayadi.
Sejumlah kebijakan Presiden Joko Widodo (
Jokowi) dinilai membuat tren negatif ekonomi menurun signifikan. Temuan tersebut didapat dari hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) priode 13-21 Agustus 2022.
Survei LSI menyatakan tren negatif kondisi
ekonomi nasional pada Agustus berada pada angka 26,9 persen. Angka itu cenderung menurun dari hasil survei serupa pada bulan Mei sebesar 36,2 serta pada bulan Februari mencapai 42,1 persen.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, mengatakan penurunan drastis terjadi pada tren negatif perekonomian nasional. Utamanya beriringan dengan langkah Jokowi yang turut meluncurkan berbagai kebijakan pemulihan ekonomi
pascapandemi.
"Kondisi ekonomi dinilai positif oleh sekitar 26 persen jadi imbang yang menilai negatif sekitar 27 persen yang menilai biasa-biasa aja 46 persen," kata Djayadi dalam rilis Temuan Survei Nasional Kondisi Ekonomi dan Peta Politik Menjelang 2024, Selasa, 6 September 2022.
Lebih lanjut dia menjelaskan turunnya presentase tren negatif terhadap perekonomian pada era Pemerintahan Jokowi tidak dibarengi dengan tren positif. Catatan survei menunjukan tren positif terkait ekonomi cenderung jalan di tempat.
Meski demikian dia menyampaikan kondisi tersebut menjadi satu hal yang harus diapresiasi. Serta tentunya, menurut dia, pemerintah perlu mempertahankan hasil baik yang sudah berhasil didapat saat ini.
"Kalau kita lihat trennya jadi presepsi positifnya cenderung stagnan sebetulnya. Tapi kalau kita lihat dari presepsi negatif terhadap ekonomi nasional itu ada penurunan," ungkap Djayadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)