Jakarta: Buruh akan merayakan Hari Buruh (May Day) di sejumlah daerah termasuk di Ibu Kota. Mereka akan menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah.
Para buruh akan mendesak pemerintah mencabut sejumlah aturan yang dinilai tidak berpihak pada buruh. Di antaranya, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan dan Perpres 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing.
"Kami di Pelabuhan Tanjung Priok akan ber-May Day ria. Tuntutan kami cabut PP 78, Perpres 20 Tahun 2018," kata Ketua DPP Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Muchtar Pakpahan di Jakarta, Sabtu, 28 April 2018.
Menurut Muchtar, selain menyerbu Istana Negara, kaum buruh akan bertahan di Pelabuhan Tanjung Priok pintu 9. Para buruh juga akan menggeruduk gedung DPR RI.
Baca: Polri Optimistis May Day Berlangsung Kondusif
SBSI juga mendesak Presiden Joko Widodo mencopot Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dari jabatannya. Keberadaan Hanif dinilai berdampak buruk bagi buruh di tanah air. "Kalau hubungan industrial mau tenang, copot Hanif Dhakiri," kata Muchtar.
Muchtar mengklaim ada 2 ribu buruh yang tergabung dalam SBSI akan turun ke jalan. "Kami yang teknis saja, yang dialami anggota kami. Hampir semua pelabuhan di Indonesia yaitu tenaga pekerjaan pokok dari probisnis pelabuhan itu hanya jadi pekerja kontrak," ucap dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ZkePJLZb" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Buruh akan merayakan Hari Buruh (May Day) di sejumlah daerah termasuk di Ibu Kota. Mereka akan menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah.
Para buruh akan mendesak pemerintah mencabut sejumlah aturan yang dinilai tidak berpihak pada buruh. Di antaranya, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 tahun 2015 tentang Pengupahan dan Perpres 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing.
"Kami di Pelabuhan Tanjung Priok akan ber-May Day ria. Tuntutan kami cabut PP 78, Perpres 20 Tahun 2018," kata Ketua DPP Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI), Muchtar Pakpahan di Jakarta, Sabtu, 28 April 2018.
Menurut Muchtar, selain menyerbu Istana Negara, kaum buruh akan bertahan di Pelabuhan Tanjung Priok pintu 9. Para buruh juga akan menggeruduk gedung DPR RI.
Baca: Polri Optimistis May Day Berlangsung Kondusif
SBSI juga mendesak Presiden Joko Widodo mencopot Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dari jabatannya. Keberadaan Hanif dinilai berdampak buruk bagi buruh di tanah air. "Kalau hubungan industrial mau tenang, copot Hanif Dhakiri," kata Muchtar.
Muchtar mengklaim ada 2 ribu buruh yang tergabung dalam SBSI akan turun ke jalan. "Kami yang teknis saja, yang dialami anggota kami. Hampir semua pelabuhan di Indonesia yaitu tenaga pekerjaan pokok dari probisnis pelabuhan itu hanya jadi pekerja kontrak," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)