Jakarta: Usulan kaca anti peluru menyusul insiden peluru nyasar di DPR RI, dianggap sebagai pemborosan. Pemasangan kaca istimewa itu dianggap tak diperlukan.
"Itu menurut saya pemborosan juga. Karena ini (insiden peluru nyasar) kan bukan yang terjadi tiap hari. Ada rentan waktu yang lama," kata Politisi PKS Nasir Djamil di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Oktober 2018.
Paling aman, kata dia, yakni mengatur waktu latihan tembak yang dilakukan di luar ruangan. Bukan mengganti kaca gedung DPR dengan lapisan anti peluru atau material pelindung lain. Selain itu, Nasir juga menyinggung kepantasan lapangan tembak Senayan, yang menjadi asal dari peluru nyasar.
"Tempat ini kan memang sudah sangat lama. Saya enggak tahu apakah tempat ini masih sejalan dengan tata ruang DKI Jakarta," kata dia.
Baca: Polri Sarankan Lapangan Tembak Senayan Direnovasi
Kalau memang tidak sejalan, Nasir meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merelokasi lokasi tersebut. Sebab di dekat lapangan itu, ada obyek vital negara yakni Gedung DPR.
Terkait pemindahan, Nasir menyarankan agar lapangan tembak berada di lokasi yang jauh dari obyek vital. Menurutnya, banyak institusi negara yang memiliki lapangan tembak dengan kondisi yang kondusif. Misalnya lapangan tembak Mako Brimob di Kelapa Dua. "Jadi tempatnya itu harus jauh dari pemukiman, perkantoran. Supaya tidak mengganggu," ucapnya.
Pertimbangan ini, ujar Nasir, menimbang keahlian pihak-pihak yang sedang berlatih. Ia melihat mereka sedang belajar, sehingga rentan berbuat kesalahan.
Pun demikian, Nasir juga tak mempermasalahkan jika lokasi pemindahan lapangan berada di dalam kota. "Kalau di dalam kota, itu harus tertutup. Bukan yang outdoor," tandasnya.
Jakarta: Usulan kaca anti peluru menyusul insiden peluru nyasar di DPR RI, dianggap sebagai pemborosan. Pemasangan kaca istimewa itu dianggap tak diperlukan.
"Itu menurut saya pemborosan juga. Karena ini (insiden peluru nyasar) kan bukan yang terjadi tiap hari. Ada rentan waktu yang lama," kata Politisi PKS Nasir Djamil di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Oktober 2018.
Paling aman, kata dia, yakni mengatur waktu latihan tembak yang dilakukan di luar ruangan. Bukan mengganti kaca gedung DPR dengan lapisan anti peluru atau material pelindung lain. Selain itu, Nasir juga menyinggung kepantasan lapangan tembak Senayan, yang menjadi asal dari peluru nyasar.
"Tempat ini kan memang sudah sangat lama. Saya enggak tahu apakah tempat ini masih sejalan dengan tata ruang DKI Jakarta," kata dia.
Baca: Polri Sarankan Lapangan Tembak Senayan Direnovasi
Kalau memang tidak sejalan, Nasir meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merelokasi lokasi tersebut. Sebab di dekat lapangan itu, ada obyek vital negara yakni Gedung DPR.
Terkait pemindahan, Nasir menyarankan agar lapangan tembak berada di lokasi yang jauh dari obyek vital. Menurutnya, banyak institusi negara yang memiliki lapangan tembak dengan kondisi yang kondusif. Misalnya lapangan tembak Mako Brimob di Kelapa Dua. "Jadi tempatnya itu harus jauh dari pemukiman, perkantoran. Supaya tidak mengganggu," ucapnya.
Pertimbangan ini, ujar Nasir, menimbang keahlian pihak-pihak yang sedang berlatih. Ia melihat mereka sedang belajar, sehingga rentan berbuat kesalahan.
Pun demikian, Nasir juga tak mempermasalahkan jika lokasi pemindahan lapangan berada di dalam kota. "Kalau di dalam kota, itu harus tertutup. Bukan yang outdoor," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)